Direktur Utama PT Pefindo Biro Kredit, Ronald T Andi Kasim ditemui di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (26/5/2016). MTVN/Eko N.
Direktur Utama PT Pefindo Biro Kredit, Ronald T Andi Kasim ditemui di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (26/5/2016). MTVN/Eko N.

LPIP Optimistis Data Kreditur Lebih Lengkap Tahun Ini

Eko Nordiansyah • 26 Mei 2016 19:32
medcom.id, Jakarta: Lembaga Pengelola Informasi Perkreditan (LPIP) optimistis, data kreditur akan lebih lengkap tahun ini dengan banyaknya lembaga keuangan yang bergabung. Apalagi, pemerintah menginginkan adanya ketersediaan infrastruktur dan akses pendukung lainnya, yang salah satunya data kreditur, agar kegiatan usaha dapat berjalan lancar.
 
"Kita cukup optimistis tahun ini karena asosiasi akan bantu melakukan sosialisasi aturan yang baru ini. Mereka jadi wajib menjadi anggota LPIP. Kalau itu dipenuhi mestinya mereka akan bergabung," kata Direktur Utama PT Pefindo Biro Kredit, Ronald T Andi Kasim ditemui di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (26/5/2016).
 
Dirinya menambahkan ada 50 institusi yang ditargetkan tergabung dalam LPIP pada 2016. Sedangkan, seajuh ini, kurang dari 10 lembaga yang tergabung dalam LPIP dan mau menyerahkan data krediturnya kepada LPIP.

Ronald juga masih enggan membicarakan potensi pendapatan (revenue) yang didapatkan dengan sedikitnya lembaga yang tergabung. Namun berkembangnya pengguna maupun sumber data akan menaikan pendapatan.
 
"Mungkin kita enggak berharap revenue karena butuh waktu download dari sistemnya BI, dari anggota. Mulai full beroperasi mendapatkan income dari (usaha) ini kalau enggak di bulan akhir tahun ini, ya tahun depan. Itu lebih baik daripada buru-buru tapi kualitasnya kurang," jelas dia.
 
Gandeng Koperasi
 
Selain mengincar bank-bank besar, LPIP juga berharap adanya keterlibatan koperasi yang tersebar di berbagai daerah. Pasalnya banyak koperasi simpan pinjam yang belum secara riil memiliki data kreditur yang lengkap.
 
"Sekarang belum karena menunggu kesiapan data di sana dulu. Mungkin yang besar siap, karena mereka disiplin melakukan pencatatan. Tapi masih banyak yang kecil  yang data nasabahnya belum rapi," jelasnya.
 
Saat ini, PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) telah menyediakan aplikasi BPR-SATU (Sarana Transaksi Keuangan Anda) yang menyediakan semua fasilitas mulai dari managed services, connectivity, data center, hingga penyediaan cloud. Sarana tadi, dapat menjadi alternatif mempermudah layanan keuangan di daerah untuk  mendapatkan infrastruktur yang memadai.
 
"Kita ikut memasukkan modul Pefindo scoring ke aplikasi itu sehingga risiko profil dari calon debitur yang kecil ini bisa diketahui. Biasanya yang kecil ini kan memang enggak punya infrastruktur yang bagus. Sekarang sudah ada 70 sampai 80 anggota dari komunitas aplikasi SATU tadi," pungkasnya.
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SAW)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan