Ilustrasi. (FOTO: MI/Angga Yuniar)
Ilustrasi. (FOTO: MI/Angga Yuniar)

54% Nasabah Lembaga Keuangan Mikro Miliki Pinjaman Ganda

Eko Nordiansyah • 05 Oktober 2016 11:12
medcom.id, Jakarta: Perkumpulan Akses Keuangan Indonesia (Pakindo) menyebut adanya pinjaman ganda dan berlebih membuat nasabah mikro terlilit utang. Pasalnya terdapat banyak lembaga yang menawarkan pinjaman dengan proses yang mudah sehingga mengakibatkan nasabah mengambil pinjaman berganda.
 
Berdasarkan hasil studi yang dilakukan oleh Pakindo, sebanyak 54 persen nasabah di lembaga keuangan mikro memiliki tiga jenis pinjaman. Meskipun 86 persen menyatakan pinjaman diambil untuk keperluan usaha, namun hampir 60 persen mengalami kesulitan dalam mengelola arus kas untuk memenuhi kewajiban pembayaran angsuran pinjaman.
 
"Penetrasi yang terlampau pesat dari kredit mikro dapat mendorong ketidakmampuan bayar dan krisis keuangan bagi lembaga keuangan," kata Ketua Umum Pakindo Slamet Riyadi di Graha CIMB Niaga, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, Rabu (5/10/2016).

Di daerah yang diteliti oleh Pakindo dalam "Studi Pinjaman Berlebih di Indonesia: Mengapa Nasabah Mikro Mengambil Banyak Pinjaman", pertumbuhan portofolio pinjaman bruto dari lembaga keuangan mencapai 140 persen per tahun dan pertumbuhan nasabah hingga 97 persen.
 
"Oleh sebab itu perlu adanya mekanisme berbagi informasi pinjaman seperti biro kredit untuk meningkatkan kualitas informasi pinjaman nasabah dan mengurangi risiko kemacetan akibat pinjaman berlebih. Hal ini sejalan dengan prinsip keuangan yang bertanggung jawab," jelas dia.
 
Untuk itu, Pakindo sebagai asosiasi yang mewakili lembaga keuangan mikro yang bersifat inklusif berusaha untuk meningkatkan akses keuangan bertanggung jawab di Indonesia. Pakindo berupaya untuk mengajak pelaku keuangan mikro agar lebih memperhatikan dan mendalami dinamika yang terjadi di sektor keuangan mikro.
 
"Saat ini Pakindo melalui kerjasama dengan IFC, anggota dari Kelompok Bank Dunia dan didukung oleh SECO, tengah merumuskan pedoman keuangan bertanggung jawab yang nantinya dapat menjadi acuan bagi industri keuangan mikro di Indonesia," pungkasnya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AHL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan