Dirjen Industri Kecill dan Menengah (IKM) Euis Saedah mengungkapkan bahwa sektor IKM perhiasan dan batu mulia memiliki potensi pengembangan produksi. Karena hampir semua provinsi di Indonesia terdapat sumber bahan batu mulia dan perhiasan yang memiliki ciri khas sesuai daerah masing-masing.
"Sehingga batu mulia dan perhiasan telah mengakar dalam budaya kita sejak dulu. Hingga 2013, IKM batu mulia dan perhiasan tercatat 40.774 unit usaha dengan menyerap tenaga kerja sebanyak 114.628 orang dan nilai ekspor mencapai USD78,93 juta," ujar Euis, dalam keterangan tertulisnya, di Jakarta, Selasa (21/6/2016).
Sementara itu, berdasarkan data 2015, jumlah perusahaan yang bergerak pada industri perhiasan mencapai 36.636 unit dan mampu menyerap tenaga kerja sebanyak 332.802 orang dengan nilai produksi sebesar Rp11,15 triliun.
Menurutnya, ekspor batu mulia dan perhiasan Indonesia tidak terpengaruh kondisi ekonomi dunia. Hal tersebut terlihat dari nilai ekspor perhiasan dan permata sebagai komoditi yang terus memberikan nilai positif pada nilai ekspor nonmigas setiap bulannya.
"Pada Maret 2015, nilai ekspor perhiasan dan permata mencapai USD538,4 juta atau meningkat sebesar 24,15 persen dibandingkan Februari 2015," tegasnya.
Euis menambahkan, pihaknya terus melakukan upaya pemberdayaan IKM yang telah terbukti mampu bertahan di tengah krisis ekonomi, menyerap banyak tenaga kerja, serta mampu sebagai penunjang dan pemerataan pertumbuhan ekonomi kerakyatan yang mandiri.
Hingga 2014, jumlah IKM mencapai 3,5 juta unit dengan menyerap tenaga kerja sebanyak sembilan juta orang. "Dari jumlah IKM tersebut, nilai investasi mencapai Rp34,94 triliun dan nilai ekspor sebesar USD19,6 miliar atau 11,14 persen dari total ekspor industri nonmigas," pungkas Euis.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id