Ilustrasi Dwelling Time. ANTARA FOTO/Wahyu Putro
Ilustrasi Dwelling Time. ANTARA FOTO/Wahyu Putro

Dwelling Time karena Krisis Kepemimpinan di Pelindo II?

Husen Miftahudin • 21 Juli 2015 10:04
medcom.id, Jakarta: Pemerintah saat ini terus berbenah diri dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) yang akan berlangsung efektif pada akhir tahun ini. Pembenahan diri tersebut salah satunya adalah dengan memperpendek waktu tunggu bongkar muat di pelabuhan atau dwelling time.
 
Namun sayangnya, hingga kini waktu yang dibutuhkan sejak kontainer dibongkar dari kapal sampai dengan keluar dari kawasan pelabuhan mencapai 5,5 hari. Padahal targetnya sendiri untuk dwelling time hanya 4,7 hari. Akibatnya, banyak kerugian yang harus diterima pengusaha jika dwelling time semakin lama.
 
Presiden Indonesia Port Watch (IPW) Syaiful Hasan mengatakan, selain kerugian biaya, pengusaha juga harus menanggung kerugian waktu. Hal inilah yang menyebabkan investor enggan berinvestasi di Indonesia.

Ia menilai kasus dwelling time ini terjadi akibat lemahnya koordinasi dalam jajaran petinggi Pelabuhan Indonesia (Pelindo) II. Saling tak mendukung pekerjaan masing-masing membuat dwelling time di Pelabuhan Tanjung Priok lebih lama dibanding pelabuhan yang ada di Surabaya, Medan atau pun Makassar.
 
"Selama enam tahun kepemimpinan Lino di Pelindo II, hasilnya nol besar. Seharusnya Lino mampu menyelaraskan koordinasi antarinstansi demi melakukan perubahan dalam mengurangi waktu tunggu bongkar muat dwelling time di Pelabuhan Tanjung Priok," ujar Syaiful melalui keterangan tertulisnya, Jakarta, Selasa (21/7/2015).
 
Maka itu, lanjut dia, pihaknya meminta agar Presiden Joko Widodo (Jokowi) membenahi kepemimpinan Pelindo II. Ini agar dwelling time di Pelabuhan Tanjung Priok mampu menjadi pesaing pelabuhan-pelabuhan yang ada di Asia Tenggara demi peningkatan daya saing Indonesia di kancah MEA.
 
"Kami mengimbau kepada Presiden Jokowi untuk segera mencopot Lino dari jabatannya jika ingin konsep tol laut jalan. Diharapkan dengan pergantian kepemimpinan, kasus dwelling time segera teratasi dan kita mampu menjadi pemain di MEA nanti," pungkas Syaiful.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AHL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan