Seperti diketahui, akibat bergabungnya Indonesia ke dalam kelompok 20 ekonomi utama (G-20), produk-produk ekspor Indonesia yang akan masuk ke suatu negara dikenakan tarif bea masuk yang cukup tinggi. Seperti produk perikanan Indonesia yang akan masuk ke Uni Eropa dikenakan tarif bea masuk sebesar 14-20 persen.
Melalui pertemuan bilateral antara Indonesia dengan Madagaskar, Presiden Joko Widodo (Jokowi) tak menyia-nyiakan kesempatan ini. Jokowi langsung meminta kepada Presiden Madagaskar Hery Rajaonarimampianina untuk menurunkan tarif bea masuk produk Indonesia, utamanya produk Crude Palm Oil (CPO).
"Saya harap agar Madagaskar dapat menurunkan tarif produk Indonesia di Madagaskar terutama CPO, sabun dan kertas," ujar Jokowi singkat dalam keterangan tertulis yang disiarkan oleh Kementerian Luar Negeri (Kemenlu), Jakarta, Kamis (23/4/2015).
Sebagai informasi, sekitar 60 persen penduduk Madagaskar adalah keturunan Indonesia dan sangat meminati consumer goods Indonesia seperti produk tekstil, kertas (kertas fotokopi dan karton manila), makanan serta furnitur. Hingga saat ini terdapat sekitar 2.000 produk Indonesia yang telah masuk ke pasar Madagaskar.
RI saat ini merupakan mitra dagang terbesar kedua Madagaskar di Asia Tenggara. Total nilai perdagangan kedua negara pada 2014 mencapai USD66,165 juta dengan peningkatan rerata selama lima tahun terakhir (2010-2014) sebesar tiga persen per tahun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News