Kementan gandeng Bulog operasi pasar di 12 titik di Jakarta. ANTARA FOTO/M Agung Rajasa
Kementan gandeng Bulog operasi pasar di 12 titik di Jakarta. ANTARA FOTO/M Agung Rajasa

Jaga Harga, Kementan Gandeng Bulog Operasi Pasar di 12 Titik Jakarta

Husen Miftahudin • 16 Juni 2015 09:20
medcom.id, Jakarta: Kementerian Pertanian (Kementan) terus berupaya untuk menjaga harga bahan-bahan kebutuhan pokok seiring meningkatnya permintaan menjelang puasa. Caranya, yakni dengan menggandeng Badan Urusan Logistik (Bulog) melakukan operasi pasar ritel.
 
Dirjen Hortikultura Kementan Spudnik Sujono mengungkapkan, operasi pasar yang dilakukan pihaknya bersama Bulog tersebut dilakukan di 12 pasar ritel yang ada di Jakarta. Kedua belas titik tersebut merupakan tahap pertama operasi pasar ritel.
 
"Saya baru rapat kemarin dengan Bulog, setiap hari kita lakukan operasi pasar. Untuk tahap pertama, ada di 12 pasar ritel. Lokasi-lokasi yang sudah kita inventarisir yang kira-kira harga bawangnya agak mahal, kita masuk ke sana," ujar Spudnik ditemui di Pasar Induk Kramat Jati, Jalan Raya Bogor KM 17, Jakarta Timur, Selasa (16/6/2015).

Rencananya, operasi pasar ritel untuk menjaga harga-harga bahan pokok, utamanya bawang merah tersebut akan dilakukan dalam 10 hari. Namun jika gejolak harga bahan-bahan pokok tersebut tak kunjung mereda, maka operasi pasar ritel akan terus dilakukan hingga menjelang Lebaran.
 
"Ini nanti kita lihat 10 hari. Kalau harga bagus, turun, artinya ibu-ibu rumah tangga sudah banyak yang merasa memenuhi stok. Kita geser ke pasar lain," papar dia.
 
Operasi pasar, sebut Spudnik, dilakukan di Pasar Minggu, Kebayoran Lama, Palmerah, Cikini, Kampung Bahari, Kalibaru, Grogol, Kramat Jati, Jatinegara, Rawasari, Klender, dan Pasar Depok.
 
"Kita lakukan operasi pasar mulai hari ini. Sebetulnya dari kemarin. Cuma saya koordinasikan langsung ke ritel. Kalau ini kan titik centernya induk, tidak bisa menjangkau ibu rumah tangga. Jadi dicoba ke ritel. Jadi kalau semua ibu rumah tangga sudah punya stok, tentu kan tidak beli lagi dia. Kalau sudah gitu kan diatur supplai dan demand, permintaan juga terkendali, karena mereka beli dengan fasilitas Bulog tadi," pungkas Spudnik.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AHL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan