Kapal selam Alugoro bersiap menjalani first trimming test. Foto: dok PAL Indonesia.
Kapal selam Alugoro bersiap menjalani first trimming test. Foto: dok PAL Indonesia.

PAL Indonesia Uji Keseimbangan Kapal Selam Alugoro

Medcom • 20 November 2019 16:03
Jakarta: PT PAL Indonesia (Persero) telah melaksanakan tahapan first trimming test kapal selam Alugoro pada 24 Oktober 2019 di dermaga kapal selam perseroan.
 
Dalam keterangan tertulis yang dirilis PAL Indonesia, Rabu, 20 November 2019, tahapan ini sangat penting untuk menguji keseimbangan kapal selam baik di permukaan maupun di bawah permukaan.
 
Kapal selam Alugoro telah memenuhi syarat kestabilan di permukaan dan pada saat menyelam. Tes ini membutuhkan kondisi perairan yang tenang dan memiliki kedalaman antara 15 hingga 18 meter.
Keberhasilan tahapan first trimming test Kapal Selam Alugoro merupakan pengalaman pertama di Indonesia, mengingat Kapal Selam Alugoro merupakan kapal selam pertama karya anak bangsa yang dibangun di PAL Indonesia.
 
Kegiatan ini dilaksanakan satu kali selama daur hidup kapal selam yang merupakan tes pertama untuk menyelam sebelum dilakukan tes di laut lepas.
 
PAL Indonesia Uji Keseimbangan Kapal Selam Alugoro
Detik-detik kapal selam Alugoro menjalani first trimming Test. Foto: dok PAL Indonesia
 
Namun demikian, kapal selam Alugoro masih harus menjalani beberapa tahapan tes lain seperti Sea Acceptance Test (SAT) atau tes berlayar di perairan terbuka hingga tahapan final completion, sebelum akhirnya dapat beroperasi penuh (comissioning).
 
Pembangunan Kapal Selam Alugoro merupakan investasi jangka panjang negara untuk memiliki penguasaan teknologi tertinggi alutsista laut yaitu kapal selam, investasi yang akan menjadi legasi kepada generasi penerus bangsa.
 
Tidak hanya penguasaan teknologi, PAL Indonesia juga dituntut untuk memiliki kemampuan membangun kapal selam karya anak bangsa. Pada tahapan ini, perseroan membuktikan diri mampu menjawab tantangan tersebut dengan produksi kapal selam Alugoro dan kapal selam-kapal selam berikutnya.
 
BUMN memiliki tugas sebagai agen perubahan negara yaitu tidak semata-mata menjalankan proses bisnis, namun juga menjadi aktor penggerak perubahan dan pembangunan bagi bangsa.
 
Kinerja BUMN khususnya industri strategis, mendapatkan perhatian karena instruksi Presiden melalui Menteri Pertahanan bahwasanya kemandirian industri pertahanan harus segera terealisasi sejalan dengan pemenuhan Minimum Essential Forces (MEF) TNI.
 
PAL Indonesia sebagai salah satu BUMN industri pertahanan dan sekaligus lead integrator sesuai dengan amanah UU Nomor 16 tahun 2012 (Pasal 11) dan Keputusan Komite Kebijakan Industri Pertahanan (KKIP) No.13/2013 ditunjuk sebagai Lead Integrator Alutsista Matra Laut (Kapal Kombatan).
 
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id

(AHL)



LEAVE A COMMENT
LOADING
social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif