Target pertumbuhan laba di 2016 itu ditetapkan dengan mengacu kepada kinerja BNI Syariah di semester I-2015. Di semester I-2015, kinerja BNI Syariah terpantau lebih baik bila dibandingkan dengan kinerja rata-rata industri perbankan syariah.
"Jika ingin bisa meraih target itu, maka perseroan harus bisa meningkatkan pembiayaan sebesar 20 persen. Begitu pula Dana Pihak Ketiga (DPK) yang harus tumbuh 15,7 persen. Jadi kualitas pembiayaan dan penguatan permodalan (perlu ada) dalam rangka mendukung pertumbuhan bisnis berkelanjutan," kata Presiden Direktur BNI Syariah Dinno Indiano, dalam acara IBEX 2015, di JCC Senayan, Jakarta, Jumat (11/9/2015).
Dinno menambahkan, untuk mengoptimalkan pencapaian target tersebut, BNI Syariah melakukan beberapa hal. Pertama, BNI Syariah harus mengelola kualitas pembiayaan dengan meningkatkan kualitas pemantauan. Kedua, BNI Syariah akan menjaga pertumbuhan bisnis sebesar 20 persen di pasar yang selektif.
Ketiga, memperkuat sinergi bisnis dan shared service dengan induk usaha, yakni PT Bank Negara Indonesia (Perseroan) Tbk (BBNI). Hal ini bisa meningkatkan optimalisasi bisnis antara induk dan anak usaha. Keempat, meningkatkan produktivitas pegawai, cabang, dan pengendalian biaya.
"Terakhir didukung dengan peningkatan permodalan perusahaan agar bisa menjaga posisi rasio kecukupan modal (CAR) untuk bisa meningkatkan kinerja bisnis ke depan," tutup Dinno.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News