"Saya rasa UMKM di Sulut belum siap hadapi MEA. Masih perlu pembenahan dan perbaikan," kata Agus, seperti dikutip dari Antara, di Manado, Jumat (18/12/2015).
Dia mengatakan UMKM yang berada di luar Jawa masih belum siap menghadapi MEA yang tinggal beberapa hari lagi. "Hal ini disebabkan kurangnya pendampingan bagi UMKM sehingga mereka sulit mengembangkan usahanya," jelas Agus.
Ia menilai, pendampingan bagi UMKM sangat penting karena mampu meningkatkan kualitas produk dan jasa serta perluasan pasar. "Karena kurangnya pendampingan yang dilakukan pemerintah sehingga daya saing UMKM menjadi lemah," ungkapnya.
Sebab itu, lanjutnya, pemerintah harus membuat kebijakan yang berpihak pada UMKM sehingga mereka siap berhadapan dengan UMKM dari negara ASEAN yang nantinya dengan bebas masuk ke Sulut.
"Jika kita tidak siap maka dengan sendirinya akan menjadi tamu di daerah sendiri karena masyarakat nantinya hanya akan membeli produk luar yang dipasarkan dengan bebas di Sulut," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News