Menteri Koordinator bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan. (Medcom/Annisa Ayu Artanti).
Menteri Koordinator bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan. (Medcom/Annisa Ayu Artanti).

Menko Luhut Minta Pengembangan Industri Hulu dan Hilir

19 Juli 2018 15:29
Jakarta: Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan mendorong pengembangan industri hulu dan hilir untuk mengurangi jumlah ekspor bahan mentah.
 
"Kita harus mainkan industri hulu hilir. Kita tidak mau lagi ekspor raw material," katanya dalam penutupan Kongres Teknologi Nasional (KTN) 2018 di Gedung BPPT, dikutip dari Antara, Kamis 19 Juli 2018.
 
Ia mengingatkan Indonesia jangan lagi menjadi pasar dari produk yang diolah dengan teknologi maju oleh industri di luar negeri. Menurut dia, perekonomian Indonesia sedang bergerak dari ekonomi berbasis sumber daya ke ekonomi berbasis nilai utama.

"Kita tidak mau lagi ekspor raw material. Kita maunya nilai tambah di semua bidang. Masa teknologinya impor terus, masa tidak bisa menggunakan teknologi dalam negeri? Indonesia ini sakti, kita ini sakti, tapi selama ini merasa kita bodoh," jelasnya.
 
Untuk itu, pihaknya menginginkan ada perkembangan di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Salah satu caranya adalah dengan memberikan perhatian pada beberapa riset unggulan sehingga dana anggaran riset yang tersedia mampu membiayai riset-riset tersebut.
 
"Saya usulkan bagaimana riset hanya di beberapa tempat sehingga anggarannya lebih fokus. Pilih proyek-proyek yang bagus, fokuskan sehingga bisa jadi unggulan. Jangan semuanya diteliti, nanti malah tidak ada yang jadi," katanya.
 
Selain itu inovasi, kata Luhut, harus terus digalakkan. Inovasi tidak bisa terbangun begitu saja, melainkan melalui beberapa tahap dari proses awal, yaitu riset dasar di lembaga penelitian dan universitas hingga dikembangkan menjadi produk teknologi melalui prinsip-prinsip kerekayasaan.
 
Semakin banyak hasil riset dasar yang disitasi dalam sebuah paten yang menjadi karya cipta produk industri akan semakin menentukan kekuatan dan daya saing produk tersebut di pasar. Pemerintahpun, kata dia, memberikan perhatian besar untuk mengembangkan teknologi dan akan menambah anggaran untuk penelitian.
 
"Saya lapor ke Presiden. Ayo kita investasi dana untuk teknologi. Pasti adarisikonya. Jangankan riset teknologi, kita makan, nikah saja ada risikonya, tapi kita harus berani. Presiden mau, tapi kita harus fokus ke beberapa area yang kita pikir hasilnya kita bisa maksimal," katanya.
 
Sejumlah topik yang dibahas dalam Kongres Teknologi Nasional (KTN) 2018 ini meliputi teknologi material untuk substitusi impor bahan baku industri dan komponen, teknologi material untuk peningkatan nilai tambah sumber daya alam dan inovasi teknologi material untuk meningkatkan daya saing produk menuju kemandirian.
 
KTN 2018 diselenggarakan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi nasional, mendorong kreativitas serta inovasi untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitasnya. Selain itu, juga untuk meningkatkan daya saing guna mewujudkan kemandirian bangsa.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SAW)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan