Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Eko Putro Sandjojo menilai dengan terus meningkatnya Upah Minimun Provinsi (UMP), dikhawatirkan bisa berdampak pada berkurangnya penyerapan jumlah tenaga kerja pertanian di desa, sehingga menjadi ancaman bagi peningkatan angka pengangguran di desa.
Hal tersebut dijelaskan Mendes PDTT pada saat membuka Festival Kopi Nasional Nusantara di Bentara Budaya, Jakarta, Kamis malam, 19 Juli 2018. Eko menjelaskan UMP biasanya bisa naik hingga dua kali lipat per lima tahun. Sehingga jika kini UMP Rp3,5 juta, lanjut Mendes EKO, lima tahun lagi menjadi Rp7 juta dan 15 tahun lagi akan naik Rp28 juta.
"Hal ini tentu menjadi ancaman bagi peningkatan angka pengangguran di desa. Nah kalau ini terjadi, sektor pertanian pasti tidak ekonomis lagi kalau tidak melakukan intensifikasi. Jadi meskipun jumlah produksinya naik,tapi penyerapan tenaga kerjanya pasti akan berkurang," terangnya.
Maka dari itu, untuk mengantisipasi pengangguran tenaga kerja di sektor pertanian, pemerintah melakukan inovasi mengembangkan ekonomi melalui bidang pariwisata. Sebab dari sinilah komoditas kopi dapat dikembangkan.
"Bicara soal sektor pariwisata tentu dibutuhkan kafe-kafe, dan kafe-kafe ini butuh kopi. Salah satu yang sukses membuat kafe-kafe itu Desa Pujon Kidul," jelasnya.
Seperti diketahui, kopi kini semakin melekat dengan gaya hidup masyarakat Indonesia. Maka, dia menilai kopi merupakan pilihan tepat untuk dikembangkan melalui program Produk Unggulan Kawasan Perdesaan (Prukades).
"Kemendes PDTT bersama beberapa kementerian/lembaga terkait telah memilih kopi untuk bersama-sama dikembangkan sebagai produk unggulan desa. Semakin banyak yang minum kopi, petani kopi di desa juga akan semakin sejahtera," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News