"Evaluasi saya (operasi pasar) merugikan bulog dan pemerintah karena barang yang tersalur hanya 20 persen. Sisanya diambil (dibeli) lagi oleh tengkulak dan besoknya harga naik lagi. Ini sangat tidak efektif," ujarnya, dalam Metro Pagi Primetime, Kamis, 24 Mei 2018.
Buwas mengatakan program operasi pasar sifatnya hanya sementara dan tidak bisa dilakukan setiap hari. Sedangkan kebutuhan masyarakat akan pangan dan bahan pokok lainnya tak bisa dibendung.
Menurut Buwas ketimbang operasi pasar pemerintah lebih baik fokus pada ketersediaan barang di pasaran sehingga masyarakat mudah mendapatkannya dengan harga yang terjangkau.
"Kita harus memahami akar masalahnya. Kenapa harga itu meningkat salah satu sebabnya memang suplainya kurang," katanya.
Dia mencontohkan, daging ayam yang meningkat harganya saat Ramadan bukan karena ketersediaannya kurang namun ada permainan.
Seharusnya daging ayam bisa tersebar dalam jumlah besar ke sejumlah pasar namun adanya permainan dari produsen yang menahan suplai ketersediaan pun berkurang yang mengakibatkan lonjakan harga.
"Saya pikir itu sistem yang dipakai dan kita harap tidak ada lagi yang mempermainkan masyarakat dalam memenuhi kebutuhan pokok. Ini yang harus kita benahi dan tata ulang," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News