Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan kucuran dana tersebut merupakan bagian dari stimulus pariwisata dari total Rp742,4 miliar. Jumlah itu terdiri dari Rp298,5 miliar untuk menggaet wisatawan asing, dan sisanya sebesar Rp443,9 miliar bagi wisatawan dalam negeri.
"Wisman kalau dari AS atau Australia, misalnya itu setiap orang begitu ke Indonesia dapat USD50," kata dia ditemui di Ritz Carlton, SCBD, Jakarta, Rabu, 26 Februari 2020.
Airlangga menjelaskan anggaran tersebut diberikan sebagai kompensasi dari pemberian diskon tarif pesawat sebesar 30 persen dari tarif riil yang berlaku untuk 25 persen total kursi yang tersedia di setiap penerbangan. Terutama untuk 10 destinasi wisata pilihan, di antaranya Bali, Bintan, hingga Labuan Bajo.
"Itu on top dilakukan untuk pesawat-pesawat plus avtur di 10 destinasi diturunkan sehingga tentu airline bisa memberikan tambahan. Untuk orang luar negeri, Australia, Amerika, setiap orang dikasih diskon USD50," jelas dia.
Meski begitu, pemberian insentif akan diatur lebih lanjut oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Aturan teknisnya bergulir setelah Kementerian Keuangan mengeluarkan PMK pada Maret mendatang.
Sekretaris Kementerian Koordinator bidang Perekonomian Susiwijono menambahkan pemerintah mengalokasikan anggaran senilai Rp10,3 triliun untuk merealisasikan paket kebijakan guna meminimalisir perlambatan pertumbuhan ekonomi.
Di antaranya memberikan tambahan uang kepada keluarga penerima manfaat sebanyak 30 persen menjadi Rp200.000. Kemudian menambah kuota rumah subsidi sebanyak 175.000 unit, sehingga menjadi 330.000 unit serta menyiapkan insentif untuk penerbangan luar negeri, subsidi tiket pesawat domestik, dan pembebasan pajak hotel dan restoran.
"Total insentif Rp10,3 triliun, insentif untuk wisatawan asing ini yang Rp298,5 miliar, tujuannya untuk menangkal dampak virus korona terhadap ekonomi Indonesia," terang Susi kepada Medcom.id di Metro Tv, Jakarta Barat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News