"Impor sudah masuk, sekarang ada di importir semua," kata Kepala Badan Ketahanan Pangan Kementan Agung Hendriadi ditemui di Toko Tani Indonesia Centre, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Minggu, 9 Februari 2020.
Menurut dia, saat ini masih ada stok sekitar 133 ribu ton sisa impor tahun lalu. Paling tidak jumlah tersebut masih akan mencukupi sampai dengan akhir Maret, sambil menunggu keputusan kuota impor bawang putih di tahun ini.
Dirinya menambahkan melambungnya harga bawang putih di pasar disebabkan oleh distribusi yang terganggu. Faktor cuaca dianggap menjadi penyebab utamanya. Oleh karena itu, Agung berharap operasi pasar bisa menstabilkan harga.
"Bawang putih dan cabai merah karena dalam seminggu terakhir ada kecenderungan harga naik. Penyebabnya macam-macam, yang jelas Kementan dan Pemda DKI turun sebagai bentuk intervensi pemerintah untuk kendalikan harga," ungkapnya.
Saat ini operasi pasar dilakukan di 22 pasar di wikayah DKI Jakarta. Sebanyak 20 ton per hari bawang putih akan digelontorkann dengan harga Rp30 ribu per kilogram (kg), sementara cabai rawit merah stoknya 10 ton per hari dengan harga Rp35 ribu per kg.
"Idealnya sampai harga sesuai dengan yang kita hendaki. Bawang putih maksimal Rp40 ribu, cabai rawit merah maksimal Rp50 ribu. Kalau sudah jangan, nanti kasihan pedagang harga jatuh. Target saya (operasi pasar) enggak sampai sebulan," pungkas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News