Delegasi Konferensi Asia Afrika. Dok/Husen Miftahudin
Delegasi Konferensi Asia Afrika. Dok/Husen Miftahudin

Dihadapan Pemimpin Asia-Afrika, Ketum Kadin Laporkan AABC

Husen Miftahudin • 22 April 2015 11:41
medcom.id, Jakarta: Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia menyelenggarakan Asia Africa Business Summit (AABS) untuk mewarnai gelaran Peringatan Konferensi Asia Afrika (KAA) ke-60. Dalam acara tersebut, dihasilkan kesepakatan bisnis lanjutan yakni Asia Africa Business Council (AABC) atau dewan bisnis sebagai wadah pengembangan kerja sama bisnis antara negara-negara Asia dan Afrika.
 
Dalam pertemuan tingkat kepala negara di gelaran KAA, Ketua Umum (Ketum) Kadin Indonesia Suryo Bambang Sulisto (SBS) melaporkan hasil pembentukan dewan bisnis dalam kerja sama ekonomi antar dua benua itu. Dia mengatakan, AABC merupakan bentukan untuk meningkatkan informasi bagi pengembangan kerja sama bisnis.
 
"Asia Africa Business Summit menghasilkan kerja sama bagi kita dalam pembentukan bisnis lanjutan AABC untuk peningkatan dan pengembangan kerja sama bisnis antar negara-negara Asia dan Afrika," kata SBS di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (22/4/2015).

Sebelumnya, SBS mengungkapkan bahwa pembentukan dewan bisnis tersebut juga ditujukan untuk mengidentifikasi berbagai potensi ekonomi dan bisnis di negara Asia dan Afrika. Menurut dia, kemitraan ini merupakan hal yang menarik karena potensi pasar yang cukup besar.
 
"Penduduk Asia dan Afrika jika digabungkan akan sebanyak 75 persen lebih. Apalagi ditambah dengan 28,5 persen Produk Domestik Bruto (PDB) yang merupakan pasar potensial untuk meningkatkan bisnis antarnegara Asia Afrika," papar dia.
 
Sementara itu, Ketua Lembaga Pengkajian Penelitian dan Pengembangan Ekonomi (LP3E) Kadin Indonesia, Didik J Rachbini menjelaskan, pembentukan dewan bisnis diprakarsai oleh 13 negara Asia dan Afrika. Negara-negara tersebut adalah Indonesia, India, Tiongkok, Yordania, Mesir, Pakistan, Mozambik, Vietnam, Angola, Myanmar, Iran, Afrika Selatan dan Thailand.
 
"Sekretariat ada di Indonesia sedangkan wakil sekretariat ada di Afrika Selatan. Pertemuan pertama akan dilakukan enam bulan ke depan di Mesir," pungkas Didik.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WID)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan