Direktur Utama Bulog Djarot Kusumayakti mengaku bahwa pihaknya masih tetap optimistis mampu menyerap beras dari para petani. Untuk mengoptimalkannya, dirinya berencana turun langsung ke lapangan guna melihat langsung aktivitas serapan yang dilakukan oleh Bulog.
"Saya melihat tanaman siapa yang sudah panen. Artinya, kita harus tetap optimistis. Kita berdoa. Saya baru mau ke lapangan sore ini memastikan bahwa serapan masih sesuai," kata Djarot, ditemui di Kantor Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Jakarta, Senin (3/8/2015).
Ia menginginkan Bulog mempunyai stok sebanyak 2,5 juta di Oktober 2015. Stok tersebut rencananya digunakan untuk menjaga stok beras di bulan-bulan berikutnya, yakni di November 2015, Desember 2015, hingga Januari 2016.
"Saya ingin bahwa Oktober punya stok 2,5 juta ton, karena ingin menjaga (stok) yang November, Desember, Januari. Untuk mencapai Oktober 2.5 juta ton saya sekarang punya stok 1,5 juta ton. Berarti saya menambah satu juta ton, tetapi selama Oktober harus mengeluarkan 500 ribu ton sehingga selama dua bulan ini saya ingin menggapai 1.5 juta ton," jelas dia.
Ia menjelaskan, untuk mencapai target tersebut, berdasarkan data di Kementerian Pertanian (Kementan) akan ada panen sebanyak 15 juta ton selama dua bulan ini. "Artinya, kalau saya ambil 10 persen ketemu. Ini yang saya mau ke lapangan semoga ada betul," pungkas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News