Menurut Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti, banyaknya praktek penangkapan ikan ilegal dan merusak menyebabkan berkurangnya jumlah populasi ikan di wilayah perairan Indonesia. Hal itu berdampak pada menurunnya jumlah ikan hasil tangkapan nelayan dan daerah penangkapan yang semakin meluas ke laut lepas.
"Akibat sulitnya mendapatkan ikan, banyak nelayan tradisional yang beralih menggunakan alat tangkap yang tidak ramah lingkungan seperti pukat dan cantrang," ucap Susi dalam keterangan tertulisnya yang diterima Metrotvnews.com, Rabu (4/2/2015).
Susi menjelaskan, kerugian negara di bidang kemaritiman sebagian besar disebabkan oleh hilangnya potensi hasil tangkapan akibat pencurian ikan yang bernilai hingga Rp300 triliun per tahun. Maka itu, pemerintah saat ini harus mengelola sumber daya kelautan dan perikanan yang dilakukan secara lestari dan keberlanjutan.
"Bapak Presiden ingin menjadikan laut sebagai sumber perekonomian dan kedaulatan bangsa. Tidak hanya untuk lima tahun, tapi 10 tahun dan seterusnya untuk generasi yang akan datang," ujar Susi.
Susi menambahkan, pemerintah melalui Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) telah menetapkan kebijakan tata kelola sumber daya kelautan dan perikanan berkelanjutan melalui penerbitan beberapa peraturan menteri. Ia mengungkapkan, illegal fishing telah diperangi melalui kebijakan moratorium dan larangan transhipment serta menjaga kelestarian sumber daya perikanan juga telah diterbitkan peraturan.
Lebih lanjut, ia menuturkan, pelaksanaan perang terhadap ilegal fishing dan menjaga kelestarian sumber daya perikanan telah mendapat dukungan dari Uni Eropa, Duta Besar negara sahabat, organisasi, angkatan laut dan kepolisian. "Secara khusus saya menyebut illegal fishing ini sebagai national disaster karena ribuan masalah dan kerugian yang ditimbulkannya", imbuh Susi.
Selain itu, Susi mengutarakan, kebijakan yang telah diterbitkan akan sejalan dengan regulasi yang dikeluarkan Uni Eropa. Regulasi KKP dan Uni Eropa akan berjalan paralel khususnya untuk tujuan traceability dan good quality control produk perikanan.
"Mari bersama-sama berkontribusi dalam upaya sustainability dan perlindungan produk perikanan untuk mewujudkan better quality dan better traceability di masa yang akan datang," ajak Susi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id