Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Rosan Perkasa Roeslani berharap penurunan BI Rate menyeret turunnya suku bunga pinjaman perbankan. Karena jika demikian, maka akan ada potensi penurunan suku bunga acuan kembali.
"Kita harapkan suku bunga acuan turun, ya suku bunga lendingnya juga harus segera turun di perbankan. Kalau tidak, percuma saja seperti itu dan kita melihat peluang turun (BI Rate) lagi masih ada," ujar Rosan dalam Forum Diskusi "Indonesia-Malaysia, Buidling The Digital ASEAN Economic Community" di Hotel JW Marriott, Kawasan Mega Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (23/2/2016).
Dia menambahkan, jika pemerintah berhasil menjaga gerak inflasi tak lebih dari empat persen, maka BI Rate berpotensi turun kembali di tahun ini. Menurut dia, penurunan BI Rate akan turun sebanyak 50 bps menjadi 6,50 persen.
"Kalau kita bisa mempertahankan inflasi seperti sekarang di level empat persen, maka masih bisa turun lagi 0,25 plus 0,25 persen jadi 0,50 persen sampai akhir tahun ini," yakin Rosan.
Sebelumnya, Menteri Koordinator bidang Perekonomian Darmin Nasution bertekad untuk mempertahankan tingkat inflasi di level empat persen. Untuk menjaga inflasi tetap rendah, pemerintah akan mengatur harga pangan dan tarif transportasi agar tetap terkendali. Pemerintah bakal memastikan ketersediaan bahan pangan mencukupi supaya tidak menyebabkan gejolak harga
"Supaya inflasi bisa ditarget jangka menengah dan pemerintah, kalau anda lihat BI itu juga targetnya empat plus minus satu persen. Titik tengahnya empat. Jadi itu satu, Pemerintah harus mengambil langkah-langkah agar inflasi tidak melampaui empat persen," papar dia beberapa waktu lalu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id