Ilustrasi (FOTO ANTARA/Pey Hardi Subiantoro)
Ilustrasi (FOTO ANTARA/Pey Hardi Subiantoro)

Perang Dagang AS-Tiongkok Munculkan Peluang Indonesia Pasarkan Fesyen

Kautsar Widya Prabowo • 23 Juni 2018 09:12
Jakarta: Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) menilai potensi perang dagang yang terjadi antara Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok memunculkan peluang untuk Indonesia memasarkan produk fesyennya. Pasalnya, AS memiliki selera fesyen yang sama dengan produk lokal berjenis streetwear yang kental dengan budaya pop.
 
Wakil Kepala Bekraf Ricky Joseph Persik mengatakan selama ini industri fesyen internasional terutama Amerika Serikat banyak dipengaruhi oleh perubahan politik. Bahkan, memanasnya tensi politik antara hubungan perdagangan AS dengan Tiongkok turut memberikan efek tersendiri.
 
"Indonesia perlu tingkatkan kinerja ekspor di sektor fesyen yang memiliki nilai seni yang tinggi dalam rangka menyiasati perubahan politik atas perang dagang sekarang ini," ujar Ricky, saat ditemui di Hard Rock Cafe, Jakarta, Jumat, 22 Juni 2018.


 
Tidak ditampik, hubungan dagang antara AS-Tiongkok kian memanas ketika Trump kembali memberlakukan tarif tambahan terhadap barang-barang Tiongkok. Meski demikian, Ricky menilai, terdapat peluang besar yang bisa dimanfaatkan Indonesia karena berpotensi memasukkan produk ekspor kepada kedua negara dimaksud.
 
Ia menilai Indonesia perlu bekerja keras guna mengindentifikasi dan mencari gebrakan baru agar dapat memenuhi kebutuhan pasar di sektor fesyen internasional. Guna membuat produk lokal Tanah Air bisa secepat mungkin dipasarkan di AS, Bekraf mendorong lima merek lokal agar dapat berpartisipasi di pameran fesyen streetwear di Long Beach, California.
 
"Di Agenda Long Bech, kita mulai merintis untuk melakukan ekspansi pasar pada merek fesyen kita melalui pintu Amerika. Karena ada 10 ribu pembeli yang akan datang dari seluruh negara," tutupnya.
 
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ABD)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan