Ketua Umum Apindo Hariyadi Sukamdani (FOTO: Medcom.id/Husen Miftahudin)
Ketua Umum Apindo Hariyadi Sukamdani (FOTO: Medcom.id/Husen Miftahudin)

Pengusaha Optimistis Industri Tekstil Merekah

Ilham wibowo • 12 April 2019 06:33
Jakarta: Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) menaruh harapan besar industri padat karya mendapat fokus dukungan pemerintah. Selain memenuhi kebutuhan dalam negeri, sektor ini juga menjadi andalan ekspor.
 
"Kontribusi industri padat karya seperti Tekstil dan Produk Tekstil (TPT) tumbuh signifikan karena didukung oleh pemerintah dalam hal pengadaan barang modal dan bahan baku," kata Ketua Umum Apindo Hariyadi B Sukamdani, di Ruang Serba Guna Apindo, Gedung Permata Kuningan, Jakarta, Kamis, 11 April 2019.
 
Industri TPT tercatat tumbuh 1,2 persen di 2016, kemudian naik menjadi 3,76 persen di 2017 dengan kontribusinya terhadap PDB 2017 sebesar 1,11 persen. Pertumbuhan industri ini semakin bergerak tinggi di 2018 yang kemudian melandasi optimisme proyeksi pemerintah terhadap pertumbuhan industri tekstil dan pakaian jadi sekitar 5,61 persen di 2019.

"Industri TPT mampu menyerap tenaga kerja dengan jumlah yang besar," ungkap Hariyadi.
 
Industri TPT adalah salah satu kelompok industri pengolahan yang dikategorikan sebagai industri strategis dan prioritas Nasional sesuai dengan Rencana Induk Pembangunan Industri Nasional (RIPIN). Konsumsi TPT juga diyakini akan terus meningkat seiring dengan pertumbuhan penduduk serta bertambahnya pasar ekspor.
 
Dalam memanfaatkan peluang ini, industri TPT terus berupaya meningkatkan produktivitas, kualitas dan efisiensi melalui penerapan teknologi yang lebih modern. Selain itu evolusi industri 4.0 juga telah diikuti serta peningkatan kemampuan SDM yang semakin kompetitif.
 
"Langkah tepat sebagai sarana benchmark teknologi terbaru khususnya pada sektor TPT dalam rangka implementasi industri 4.0 untuk mendorong peningkatan daya saing dari sisi produksi dan menunjang target ekspor USD15 miliar pada 2019 ini," paparnya.
 
Pemerintah juga telah melakukan identifikasi terhadap industri TPT yang akan meningkatkan kapasitas produksinya baik untuk memenuhi kebutuhan pasar dalam negeri sebagai substitusi impor maupun keperluan mengisi ekspor. Fasilitas itu antara lain kemudahan untuk impor mesin-mesin dan barang modal yang lebih cepat serta kemudian jaminan akses terhadap ketersediaan bahan baku.
 
Penerapan skema insentif fiskal berupa super deductible tax atau pengurangan pajak di atas 100 persen juga telah diusulkan. Fasilitas ini akan diberikan kepada industri TPT yang terlibat dalam program pendidikan vokasi serta melakukan kegiatan penelitian dan pengembangan (litbang) untuk menghasilkan inovasi.
 
"Skema yang diusulkan adalah pengurangan pajak bagi industri TPT yang terlibat dalam pelatihan dan pendidikan vokasi sebesar 200 persen. Sedangkan bagi industri TPT yang melakukan kegiatan litbang atau inovasi sebesar 300 persen," pungkasnya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(ABD)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan