"Belum diputuskan untuk penambahan item. Nanti akan diputuskan segera," ujar Menteri Sosial Juliari P Batubara, ditemui di TMPN Kalibata, Jakarta Selatan, pada Senin, 9 Desember 2019.
Meski belum ada keputusan, rencana penambahan pangan tetap akan dilakukan pada 2020. "Tetap akan dilaksanakan pada 2020," ujar Juliari.
Dalam mengentaskan kemiskinan, Kemensos masih mengandalkan BPNT dan Program Keluarga Harapan (PKH). Saat ini, Kemensos tengah memikirkan program untuk memberdayakan para penerima manfaat yang tidak lagi termasuk kategori miskin.

Mensos Juliari P Batubara (Foto:Medcom.id/Gervin Nathaniel Purba)
"Program pemberdayaan akan lebih besar lagi untuk yang sudah graduasi. Kami sedang menghitung ulang. Presiden ingin program yang lebih nendang," kata Mensos Juliari.
Sebelumnya, Direktur Jenderal Penanganan Fakir Miskin (Dirjen PFM) Kemensos Andi ZA Dulung mengatakan akan memberikan tambahan pangan pada program BPNT tahun 2020. Saat ini, penerima manfaat menerima bantuan beras dan telur.

Ketua Dewan Pengarah BPIP Megawati Soekarnoputri menghadiri acara Internalisasi dan Pembumian Pancasila dan Penguatan Wawasan Kebangsaan di Lingkungan Kemensos, di TMPN Kalibata, Jakarta Selatan, Senin, 9 Desember 2019 (Foto:Medcom.id/Gervin Nathaniel Purba)
Bahan pangan bernutrisi yang rencananya akan ditambahkan dalam BPNT dan diterima oleh keluarga penerima manfaat (KPM) ialah karbohidrat, protein, dan tambahan makanan pendamping ASI dalam rangka menurunkan angka kekurangan gizi dan stunting.
Selain itu, nilai bantuan juga akan ditambah. "Target tahun 2020 berupa penambahan jumlah BPNT dari semula Rp110 ribu menjadi Rp150 ribu, dengan menambahkan kebutuhan pokok lainnya," kata Andi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News