"Pada periode Januari - September 2018, volume ekspor karet Sumut masih bisa 346.610 ton," ujar Sekretaris Eksekutif Gabungan Perusahaan Karet Indonesia (Gapkindo) Sumut Edy Irwansyah di Medan dikutip dari Antara, Minggu, 13 Oktober 2019.
Menurut dia, penurunan ekspor sebagai dampak pelemahan ekonomi secara global yang menyebabkan berkurangnya permintaan karet di pasar internasional.
Penurunan permintaan terbesar terjadi dari Republik Rakyat Tiongkok (RRT), Amerika Serikat dan Jepang yang memang tercatat sebagai negara pembeli karet terbesar dunia. Penurunan permintaan juga sebagai dampak masih banyaknya stok karet di tangan pedagang.
Dengan menurunnya ekspor hingga September, diyakini total ekspor karet Sumut sepanjang 2019 lebih rendah dari 2018. Pada 2018, volume ekspor karet Sumut masih bisa 456.536 ton. Penurunan volume ekspor karet Sumut memang sudah terjadi sejak 2018.
Pada 2017, volume ekspor karet Sumut mencapai 512.725 ton atau lebih tinggi dari 2018 yang sebesar 456.536 ton. Harga jual ekspor karet Sumut masih berfluktuasi di kisaran USD1,3 per kg.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News