Kepala Biro Humas dan Informasi Publik Kementan Agung Hendriadi mengungkapkan, total kebutuhan daging sapi dari Agustus hingga Desember 2016 sebesar 662,3 ribu ton. Sementara perkiraan ketersediaan hanya sebesar 441,8 ribu ton hingga akhir tahun.
"Jadi masih juga sekitar 220 ribu ton. Itu kita akui," ujar Agung, di kantor Kementan, Jalan Harsono RM, Jakarta Selatan, Selasa (23/8/2016).
Dia menjelaskan, ketersediaan sapi setiap bulannya statis di kisaran 36 ribu ton. Sementara permintaan daging sapi sendiri mengalami gerak fluktuatif mengikuti situasi hari raya.
Seperti pada September yang bertepatan dengan Hari Raya Idul Adha. Pada momen tersebut diperkirakan kebutuhan daging sapi sebesar 55 ribu ton.
"Untuk Idul Adha saja ada kekurangan pasokan sebanyak 18 ribu ton. Memang kalau sepanjang tahun itu yang paling tinggi (permintaan) di September," paparnya.
Untuk mengatasi defisit daging sapi tersebut, pemerintah akan kembali membuka keran impor. Sayangnya Agung mengaku belum mendapatkan data besaran daging sapi yang akan di impor.
"Tentu kita akan impor, belum tahu berapanya. Kalau kemarin kan sudah daging beku sekitar 27 ribu ton masuk. Itu dari Australia, Amerika Latin, termasuk nanti India, karena salah satu potensi juga. Tapi belum terealisasi," pungkas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id