Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo. Foto: dok MI/Permana.
Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo. Foto: dok MI/Permana.

Larva Kering Bogor Tembus Pasar Inggris

Media Indonesia • 04 Maret 2020 09:44
Bogor: Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo melepas ekspor perdana komoditas larva kering jenis black soldier flies (BSF) ke Inggris sebanyak tujuh ton. Kegiatan ini sebagai bagian upaya Kementerian Pertanian (Kementan) menggenjot PDB Indonesia dan kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan ekspor berbagai komoditas pertanian.
 
"Ini luar biasa, menembus Inggris itu adalah kebanggaan sebuah negara, dan tidak gampang menembus Inggris. Bogor hari ini mencetak sebuah arah seperti itu. Biasanya kita bisa tembus Inggris setelah melalui Italia atau Jerman. Kalian sudah tembus langsung, berarti itu pintu yang bagus untuk pintu pertanian Indonesia ke depan," kata Syahrul saat memberikan sambutan di lokasi pelepasan ekspor di Rumah Pemotongan Hewan (RPH) Bubulak, Kota Bogor Barat, Selasa, 3 Maret 2020.
 
Mentan mengatakan Indonesia memerlukan pelaku usaha yang terus melakukan inovasi untuk menumbuhkan produk ekspor baru atau emerging seperti larva kering ini. Tidak hanya itu, negara tujuan baru pun perlu terus diperluas.

Menurut Syahrul, berkoordinasi dan bersinergi memperkuat jejaring antara pemerintah pusat, daerah, dan seluruh pemangku kepentingan untuk mendorong potensi ekspor pertanian dalam memasuki pasar global.
 
"Hari ini Bogor membuktikan ada komoditas yang bisa diekspor dan itu tidak ada di negara lain. Larva kering ini menjadi contoh bahwa sebenarnya kemampuan produk negeri ini menembus kebutuhan dunia sangat terbuka luas," ucap Mentan.
 
Budi Tanaka, owner PT Bio Cycle Indo selaku eksportir, mengatakan industri BSF ini sangat menjanjikan dan prospektif serta menjadi peluang bagi perusahaan pakan ternak Indonesia lainnya untuk mengembangkan di pasar lokal ataupun menembus pasar dunia.
 
"Untuk memenuhi target ekspor dalam tiga tahun ke depan sebesar 24 ribu ton per tahun dengan total nilai penjualan Rp1,3 triliun, perusahaan ini mengembangkan produksinya di Pekanbaru," kata Budi.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AHL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan