"Secara umum, kondisi bahwa apakah FFR akan naik atau tidak, malam ini akan tahu apakah akan naik atau tidak. Tapi 99 persen kondisinya adalah akan naik," kata Gubernur BI Agus Martowardojo ditemui di kompleks DPR RI, Senayan, Jakarta, Rabu (14/12/2016).
Dirinya menambahkan, kenaikan FFR untuk tahun ini sudah diprediksi sejak awal oleh para pelaku pasar. Sementara itu yang perlu diwaspadai adalah adanya kemungkinan lebih besar untuk The Fed menaikan tingkat suku bunganya.
Jika sebelumnya bank sentral memperkirakan Fed hanya dua atau tiga kali menaikan suku bunga di tahun depan. Namun kini muncul anggapan jika ada kemungkinan empat kali di 2017 The Fed menaikkan FFR.
"Sekarang yang jadi perhatian adalah di 2017 sebelumnya pandangan dari kita adalah bakal ada kenaikan dua kali dalam setahun. Tapi mungkin ini bisa sampai empat kali dalam setahun. Jadi ini yang bisa menjadi pembahasan," jelas dia.
Kenaikan suku bunga Fed yang lebih besar tahun depan tidak lepas dari kemungkinan perbaikan indikator ekonomi di AS. Untuk itu, BI akan berusaha menjaga agar makro ekonomi Indonesia tetap stabil sehingga tak terdampak kenaikan FFR.
"BI akan senantiasa menjaga stabilitas moneter karena kita tahu kondisi di AS ada perkembangan baik, lapangan kerja, inflasi, dan ekonomi lebih baik. Ini berdampak dengan baik dengan menjaga kestabilan moneter kita," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News