Direktur Perbankan Ritel Commonwealth Bank Rustini Dewi mengatakan, reksa dana berdenominasi dolar AS ini memiliki portofolio yang tersebar pada beragam saham syariah di berbagai negara yang ada di kawasan Asia Pasifik, kecuali Jepang.
"Ini jadi alternatif investasi di pengelolaan dana nasabah untuk nasabah ritel," kata Rustini dikutip dari Antara, Rabu (4/1/2017).
Mansyaf merupakan reksa dana syariah kelolaan PT Manulife Aset Manajemen Indonesia (MAMI) yang berinvestasi pada efek luar negeri (offshore).
Menurut Rustini, pasar keuangan di Asia Pasifik cukup menarik, seperti Korea Selatan yang menunjukkan surplus neraca berjalan, ataupun Taiwan yang kebanjiran permintaan produk-produk teknologi.
"Ini menjadi peluang investasi yang menarik bagi nasabah," ujar dia.
Sementara Presiden Direktur PT Manulife Aset Manajemen Indonesia Legowo Kusumonegoro mengatakan, Mansyaf dapat menjadi alternatif yang tepat bagi nasabah Commonwealth Bank yang ingin berinvestasi dalam dolar AS.
Hingga akhir November 2016, kata dia, Mansyaf dimanfaatkan 169 investor individu, dengan jumlah dana kelolaan sebesar USD14,74 juta. Sejak diluncurkan pada 15 Februari 2016, kata Legowo, kinerja Mansyaf tercatat tumbuh 8,10 hingga akhir November 2016.
Mansyaf mengalokasikan 80-100 persen dari aset yang dikelola untuk diinvestasikan di instrumen saham syariah di kawasan Asia Pasifik kecuali Jepang, dan nol persen hingga 20 persen di instrumen pendapatan tetap, surat utang syariah, atau pasar uang yang sesuai dengan prinsip-prinsip syariah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News