Badung: Sebanyak 86 penerbangan yang menghubungkan Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali, dengan berbagai bandara di Tiongkok dibatalkan sejak 13 Januari 2019. Pembatalan ini terkait penyebaran virus korona baru (novel Coronavirus/nCov).
"Kalau dari sisi kapasitas jenis pesawat dan juga sejarah mengenai load factor, kami asumsikan sekitar 11 ribu orang hingga 12 ribu penumpang pesawat batal terbang dengan 86 penerbangan yang dibatalkan tersebut," ujar Communication and Legal Manager PT Angkasa Pura I (Persero) Kantor Cabang Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali, Arie Ahsanurrohim di Mangupura, dikutip dari Antara, Jumat, 31 Januari 2020.
Ia mengatakan, berdasarkan catatan di Bandar Udara I Gusti Ngurah Rai, penumpang rute Tiongkok, baik kedatangan maupun keberangkatan secara keseluruhan dari 13-30 Januari 2020 terdapat pertumbuhan yang sangat tipis.
"Pada periode tersebut kami mencatat terdapat pertumbuhan penumpang sebesar 1,13 persen," kata Arie Ahsanurrohim.
Namun, terhitung pada 25 Januari hingga 30 Januari 2020, pihaknya mencatat tren penurunan penumpang rute Tiongkok, baik kedatangan di Bali maupun keberangkatan dari Bali yang cukup signifikan yaitu sebesar 21,7 persen.
Untuk mengantisipasi penyebaran virus corona, pihaknya selaku pengelola bandara bersama berbagai pemangku kepentingan lainnya khususnya Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas I Denpasar, juga telah menyiapkan flow khusus atau jalur tersendiri bagi para penumpang pesawat yang rutenya khusus dari Tiongkok.
"Penumpang rute dari Tiongkok yang tiba di Bandara Ngurah Rai melalui jalur tersendiri. Itu untuk antisipasi atau langkah cepat jika ada penumpang yang sakit dan membutuhkan pemeriksaan lanjutan," ujarnya.
Pihaknya juga telah menyiapkan satu unit ruang pemeriksaan lanjutan yang berada di kawasan area kedatangan penumpang penerbangan Internasional.
Sebelumnya, apabila ada penumpang yang diduga terinfeksi virus korona, pihaknya menyiapkan langkah antisipasi dengan membawa penumpang tersebut ke klinik KKP Kelas I Denpasar yang ada di setelah TPI Imigrasi.
"Namun, sejak Kamis kemarin kami sudah melakukan serah terima ruangan yang telah diutilitisasi oleh pihak KKP yang dapat digunakan sebagai ruangan pemeriksaan lanjutan untuk percepatan secara flow bagi para penumpang yang diindikasikan terjangkit virus korona," kata Arie.
"Kalau dari sisi kapasitas jenis pesawat dan juga sejarah mengenai load factor, kami asumsikan sekitar 11 ribu orang hingga 12 ribu penumpang pesawat batal terbang dengan 86 penerbangan yang dibatalkan tersebut," ujar Communication and Legal Manager PT Angkasa Pura I (Persero) Kantor Cabang Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali, Arie Ahsanurrohim di Mangupura, dikutip dari Antara, Jumat, 31 Januari 2020.
Ia mengatakan, berdasarkan catatan di Bandar Udara I Gusti Ngurah Rai, penumpang rute Tiongkok, baik kedatangan maupun keberangkatan secara keseluruhan dari 13-30 Januari 2020 terdapat pertumbuhan yang sangat tipis.
"Pada periode tersebut kami mencatat terdapat pertumbuhan penumpang sebesar 1,13 persen," kata Arie Ahsanurrohim.
Namun, terhitung pada 25 Januari hingga 30 Januari 2020, pihaknya mencatat tren penurunan penumpang rute Tiongkok, baik kedatangan di Bali maupun keberangkatan dari Bali yang cukup signifikan yaitu sebesar 21,7 persen.
Untuk mengantisipasi penyebaran virus corona, pihaknya selaku pengelola bandara bersama berbagai pemangku kepentingan lainnya khususnya Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas I Denpasar, juga telah menyiapkan flow khusus atau jalur tersendiri bagi para penumpang pesawat yang rutenya khusus dari Tiongkok.
"Penumpang rute dari Tiongkok yang tiba di Bandara Ngurah Rai melalui jalur tersendiri. Itu untuk antisipasi atau langkah cepat jika ada penumpang yang sakit dan membutuhkan pemeriksaan lanjutan," ujarnya.
Pihaknya juga telah menyiapkan satu unit ruang pemeriksaan lanjutan yang berada di kawasan area kedatangan penumpang penerbangan Internasional.
Sebelumnya, apabila ada penumpang yang diduga terinfeksi virus korona, pihaknya menyiapkan langkah antisipasi dengan membawa penumpang tersebut ke klinik KKP Kelas I Denpasar yang ada di setelah TPI Imigrasi.
"Namun, sejak Kamis kemarin kami sudah melakukan serah terima ruangan yang telah diutilitisasi oleh pihak KKP yang dapat digunakan sebagai ruangan pemeriksaan lanjutan untuk percepatan secara flow bagi para penumpang yang diindikasikan terjangkit virus korona," kata Arie.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News