IIustrasi - - Foto: dok Bank DKI
IIustrasi - - Foto: dok Bank DKI

Tabungan Simpanan Pelajar Tembus Rp9 Triliun

Husen Miftahudin • 25 Februari 2020 19:14
Jakarta: Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat jumlah rekening pada program simpanan pelajar (Simpel) hingga akhir 2019 mencapai 21.865.176 dengan nominal tabungan Rp9 triliun. Jumlah ini berasal dari 381 bank yang menjadi peserta Simpel dan 381.867 sekolah yang menjalin kerja sama dengan bank.
 
Program Simpel merupakan inisiasi OJK bersama industri perbankan yang diluncurkan Presiden Joko Widodo pada 14 Juni 2015 lalu. Simpel adalah program inklusi keuangan yang bertujuan untuk mendorong budaya menabung sejak dini.
 
"OJK akan terus mengkampanyekan budaya menabung sejak dini melalui kegiatan edukasi dan perluasan akses keuangan di seluruh wilayah Indonesia. Kami akan bekerja sama dengan industri perbankan, kementerian/lembaga, serta stakeholders terkait," kata Anggota Dewan Komisioner OJK Bidang Edukasi dan Perlindungan Konsumen Tirta Segara dalam keterangan tertulis, Selasa, 25 Februari 2020.

OJK menargetkan pada akhir 2020 seluruh pelajar di Indonesia memiliki rekening melalui program Simpel. Saat ini Simpel telah digunakan untuk penyaluran dana bantuan Program Indonesia Pintar (PIP) dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) serta Kementerian Agama.
 
Selain itu, hingga awal 2020, terdapat 11 daerah yang telah berkomitmen mendukung Aksi Indonesia Menabung dengan menerbitkan Surat Edaran (SE) dari Kepala Daerah. Di antaranya Riau, DKI Jakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi Selatan, Sumatra Barat, Lampung, Sulawesi Utara, Kota Ambon, Kota Samarinda, dan Kabupaten Merangin Jambi.
 
Ini sesuai arahan Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kemendikbud melalui SE Nomor 581 Tahun 2019 tentang Program Simpanan Pelajar. Surat edaran ini ditujukan kepada Kepala Daerah untuk mengimbau Dinas Pendidikan agar berpartisipasi aktif dalam implementasi budaya menabung di sekolah, khususnya melalui Simpel.

 
Sebelumnya, pada Rapat Terbatas Strategi Nasional Keuangan Inklusif (SNKI) 28 Januari 2020, Presiden Joko Widodo memberikan arahan untuk meningkatkan inklusi keuangan Indonesia yang saat ini sebesar 76,19 persen menjadi di atas 90 persen pada 2023.
 
Presiden juga mengharapkan mahasiswa dan pelajar dapat ditarik untuk menggunakan produk dari perbankan nasional sehingga dapat meningkatkan inklusi keuangan.  
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(Des)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan