"Kita prediksi musim kemarau sampai November. Jadi banyak petani yang tidak mau lakukan tanam padi. Biasanya tanam padi sudah dimulai Oktober nanti. Tapi musim hujan tak kunjung datang, sehingga kita prediksi capaian padi agak berkurang," ujar Amran, saat ditemui di Kementerian Pertanian (Kementan), Jakarta Selatan, Rabu (16/9/2015).
Adapun Amran menargetkan produksi padi 2016 hanya 75 juta ton Gabah Kering Giling (GKG) atau setara dengan 47 juta ton beras. Angka ini sama dengan produksi beras 2015 berdasarkan Angka Ramalan (Aram) I yang diumumkan Badan Pusat Statistik (BPS) pada Juli lalu.
"Kemarin pertimbangannya kenapa target produksi padi 2016 ditetapkan 75 juta ton GKG, karena tahun ini tiba-tiba el nino, ini pengaruh ke produksi," ungkap Amran.
Namun demikian, dirinya menganggap el nino hanya terjadi di selatan katulistiwa. "Utara tidak terjadi, kami tiba di Sumbar Pariaman kami tiba hujan, tadi Subuh juga hujan," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News