"Target penyaluran pembiayaan antara lain dari perindustrian 45,92 persen, pertanian 12,09 persen, pertambangan 10,18 persen, pengangkutan 9,34 persen, dan jasa dunia usaha 9,19 persen," tutur Direktur Eksekutif Indonesia Eximbank Ngalim Sawega, ditemui di kantor pusat Indonesia Eximbank, Gedung BEI, Jakarta, Selasa (23/2/2016).
Untuk eksposur penjaminan ditargetkan akan tumbuh 42,47 persen menjadi Rp8,9 triliun di 2016, dari posisi penjaminan Rp6,24 triliun di 2015. Asuransi akan tumbuh sebesar 566,94 persen menjadi Rp8,05 triliun per Desember 2015, dari posisi sepanjang 2014.
"Volume trade finance ditargetkan sebesar USD1 miliar di 2016 yang akan diarahkan untuk mendukung pembiayaan proyek-proyek strategis, bila dibanding volume trade finance USD918 juta di 2015," urai Ngalim.
Pelaksanaan peran target pembiayaan, diakui Ngalim, bisa terealisasikan apabila didukung dengan keragaman sumber dana yang favorable. Oleh karenanya, Indonesia Eximbank telah menerbitkan obligasi sebesar Rp4,04 triliun di awal 2016, terdiri dari tenor 370 hari kalendar Rp657 miliar, tenor 3 tahun Rp1,64 triliun, tenor 5 tahun Rp1,7 triliun.
"Dengan masing-masing kupon sebesar 8,5 persen, 9,25 persen, 9,6 persen," ungkap Ngalim.
Penerbotan obligasi PUB II tahap VII sebesar Rp4,04 triliun didukung oleh PT CIMB Securities Indonesia, PT Danareksa Sekuritas, PT Indo Premier Securities, PT DSB Vickers Securities Indonesia, dan PT Bahana Sekuritas.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id