Pantauan Metrotvnews.com, Jokowi tiba di pabrik sagu ini sekitar pukul 15.30 WIT. Dengan menggunakan helikopter Super Puma milik TNI AU, Jokowi didampingi ibu negara Iriana Jokowi serta Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Arief Yahya.
Kedatangannya ini disambut dengan tarian Yembo khas Kais. Presiden Jokowi dam Ibu Negara Iriana pun disematkan tas dan tutupan yang terbuat dari daun sagu.
Dalam tinjauannya ini, Jokowi berharap pabrik sagu ini dapat bernanfaat bagi masyarakat Papua Barat dan sekitarnya. Mantan Gubernur DKI ini pun ingin pabrik sagu ini memberikan lapangan kerja bagi warga Papua Barat dan sekitarnya.
"Kita juga ingin pekerjanya masyarakat sekitar," kata Jokowi dalam sambutannya di pabrik sagu, Distrik Kais, Sorong Selatan, Papua Barat, Jumat (1/1/2016).
Direktur Utama Perum Perhutani Mustoha Iskandar menambahkan, hasil produksi pabrik sagu ini dapat dimanfaatkan sebagai alternatif untuk subtitusi beras yang didatangkan dari Jawa.
"Tepung sagu ini bisa menjadi cadangan makanan bagi masyarakat Papua yang memiliki luas lahan hutan sagu terbesar di dunia," ucap dia.
Pabrik sagu terbesar di Indonesia ini memiliki kapasitas 100 ton per hari atau 6.000 tual per hari. Namun, pengoperasian penuh baru akan dilakukan pada 2017.
Di 2016, pabrik ini hanya akan mengolah sagu sebanyak 50 ton per hari atau setengah dari total kapasitas. Sebab, saat ini masih dalam tahapan commissioning.
Untuk sagu mentahnya, Perum Perhutani akan membeli dari warga Kais seharga Rp9.000 per tual tergantung kualitasnya. Lalu, Perum Perhutani akan mengolahnya menjadi tepung sagu.
Hasil pengolahan ini nantinya akan dipasarkan di Papua, Jakarta, Cirebon, Semarang Surabaya, dan Medan. Sedangkan, target luar negeri akan dipasarkan di Jepang, Korea, Thailand dan Tiongkok.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News