"Kami tingkatkan kredit sebanyak 20 persen di tahun ini. Kredit yang meningkat didorong oleh ekonomi yang lebih baik di 2016. Kami optimistis bisa mencapainya," ucap Corporate Secretary Bank Artos Indonesia Deddy Triyana, ditemui di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (12/1/2015).
Dia mengklaim, peningkatan kredit bisa digapai dengan baik di tahun ini karena rata-rata pertumbuhan akan lebih besar di atas industri perbankan. Bahkan, perseroan memiliki likuiditas yang positif untuk nantinya digunakan untuk menyalurkan kredit di tahun ini.
Deddy menjelaskan, dorongan penyaluran kredit akan ditopang oleh likuiditas yang didapatkan dari hasil penawaran umum perdana saham (IPO) di bursa yang dilakukan pada hari ini. Pada aksi korporasi ini, perseroan melepas sebanyak 241,2 juta saham dengan harga Rp132 per saham. Jikalau ditawarkan harga Rp132 per saham maka dana segar yang akan didapatkan sebesar Rp31,84 miliar.
Lebih lanjut, ia menambahkan, perolehan dana IPO itu sebesar Rp4,5 miliar akan digunakan untuk pembangunan sistem teknologi informasi. Sementara itu, untuk sisa dana IPO akan digunakan untuk ekspansi kredit.
"Kami yakin bahwa perbankan industri padat modal. Untuk itulah kami IPO. Sebesar 70 persen dialokasikan pada kredit Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dan sisanya untuk kredit korporasi," jelas dia.
Sejalan dengan pertumbuhan kredit, Bank Artos pun menginginkan pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) mampu sebanyak 20 persen. "Sampai akhir 2015, kredit yang sudah tersalurkan mencapai Rp500 miliar, dan DPK sebesar Rp600 miliar," tutup Deddy.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News