Illustrasi. Foto : MI/Ramdani.
Illustrasi. Foto : MI/Ramdani.

Bos Gojek Optimistis Indonesia Rajai Ekonomi Digital di Asia Tenggara

Ilham wibowo • 11 September 2019 05:21
Jakarta: Kemunculan startup baru dari Tanah Air yang dinilai paling bertumbuh secara pesat dan menciptakan dampak sosial positif yang lebih luas bakal terus didukung. Kehadirannya bakal membawa harum nama Indonesia sebagai negara dengan pertumbuhan ekonomi digital terdepan di Asia Tenggara.
 
"Kami optimistis pertumbuhan startup karya anak bangsa akan menjadikan Indonesia pemimpin ekonomi digital di Asia Tenggara,” kata Presiden Gojek Group Andre Soelistyo di Menara Digitaraya, Jalan Raden Saleh Raya, Cikini, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa, 10 September 2019.
 
Hasil riset Google dan Temasek bertajuk e-Conomy SEA 2018 menunjukkan Indonesia menjadi negara dengan pertumbuhan paling cepat dan ukuran pasar paling besar di Asia Tenggara dengan kontribusi mencapai USD100 miliar pada 2025. Dari 847 startup terdaftar, 46 startup sukses menggalang USD4,07 miliar di 18 vertikal industri. Catatan ini menunjukkan bahwa masing-masing startup berhasil menerima pendanaan rata-rata USD88 juta dalam kurun waktu satu tahun.

“Dengan potensi sebesar ini, kita harus mampu memanfaatkan peluang sekaligus menciptakan lebih banyak dampak sosial melalui berbagai inovasi teknologi, sehingga Indonesia bisa semakin mengakselerasi pertumbuhan ekonomi digital dan menjadi pemimpin di negeri sendiri," ungkap Andre.
 
Gojek bersama Digitaraya pun telah meluncurkan program Gojek Xcelerate untuk mendukung lebih banyak startup merah putih yang maju dan berkembang untuk menjawab tantangan nyata di masyarakat. Kegiatan ini diyakini bakal mencetak lebih banyak unicorn merah putih yang menjadikan Indonesia digital power house di Asia Tenggara.
 
Andre mengatakan bahwa pemanfaatan teknologi sebagai cara yang paling cepat untuk membawa dampak positif bagi masyarakat luas. Gojek yang saat ini berada di nilai valuasi level decacorn terpanggil mendukung startup-startup karya anak bangsa lainnya agar bisa memiliki kesempatan untuk berkembang dan dapat memberikan manfaat seluas-luasnya bagi masyarakat.
 
"Dari pengalaman kami di Gojek, kami menyadari pentingnya proses pembelajaran yang berkelanjutan untuk perusahaan startup untuk bisa tidak hanya bertahan tapi juga terus berkembang," ucapnya.
 
Kurikulum Gojek Xcelerate akan mencakup berbagai metode komprehensif untuk mendorong pertumbuhan bisnis startup seperti growth hacking, penggunaan machine learning, pengembangan model bisnis yang tepat untuk startup, serta cara menilai valuasi perusahaan. Tidak hanya itu, peserta juga bisa berkonsultasi tatap muka dengan para mentor kelas dunia yang berpengalaman mengembangkan industri teknologi skala global.
 
"Melalui proses berbagi best practice di Gojek Xcelerate inilah akan banyak tercipta inovasi solusi nyata bagi berbagai tantangan yang dihadapi masyarakat. Kami berharap program Gojek Xcelerate dapat mendorong lebih banyak startup merah putih, bahkan mencari bibit unicorn Indonesia berikutnya," ungkapnya.
 
Andre juga percaya dalam mengembangkan startup tidak cukup hanya sebatas memberikan funding, namun juga penting mempersiapkan mereka untuk dapat menyikapi berbagai tantangan yang akan muncul di setiap fase perjalanannya. Di Gojek Xcelerate peserta bisa bertemu dengan talenta unggulan Gojek yang telah sukses mengembangkan produk berdaya guna tinggi bagi masyarakat.
 
"Harapannya, mereka dapat belajar dari pengalaman jatuh bangun Gojek, sehingga mampu menyiasati tantangan bisnis, serta semakin termotivasi untuk memperluas dampak sosial positif dari inovasi teknologi yang mereka ciptakan,” papar Andre.
 
Program Gojek Xcelerate juga menggandeng pemain kelas dunia yang akan membagi peserta pada fokus topik yang berbeda. Setiap batch mendapatkan kurikulum yang dirancang secara khusus untuk menjawab tantangan yang paling sering dihadapi startup.
 
Dalam program ini, perusahaan Google akan terlibat dengan mengajarkan cara memanfaatkan machine learning agar startup dapat mengotomatisasi sebuah proses dan meningkatkan efisiensi. Selain itu, UBS juga akan ikut membahas metode valuasi perusahaan serta cara mendapatkan pendanaan lanjut dari investor. Perusahaan konsultasi manajemen global, McKinsey & Company, pun ikut berkolaborasi dan mengajarkan cara mengembangkan model bisnis dan memecahkan masalah dengan menggunakan mental model McKinsey yang telah teruji.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SAW)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan