"Dengan adanya IC-CEPA ini ekspor Indonesia ke Chile diproyeksikan bisa meningkat 65 persen dari USD158,5 juta pada 2017 menjadi USD262,1 juta pada tahun kelima setelah implemetasi perjanjian," kata Direktur Perundingan Bilateral Kementerian Perdagangan Ni Made Ayu Marthini ditemui di perkantoran Kemendag, Jakarta, Senin, 5 Agustus 2019.
Dalam kontrak perjanjian dagang tersebut sebanyak 7.669 produk asal Indonesia akan mendapatkan tarif nol untuk ekspor ke Chile. Negara Chile merupakan mitra perdagangan terbesar ke-3 bagi Indonesia di kawasan Amerika Selatan, setelah Brasil dan Argentia.
"Chile adalah salah satu negara yang paling terbuka dan memiliki 29 perjanjian dagang. Negara ini membuka diri dan menjadi hub perdagangan yang bisa kita manfaatkan dan jadikan pintu masuk ke benua Amerika Selatan," paparnya.
Pengusaha di Tanah Air didorong untuk bisa memanfaatkan Chile sebagai hub produk ekspor Indonesia di Amerika Latin. Produk alas kaki Indonesia bahkan diproyeksikan mendapat kenaikan ekspor terbesar dalam perjanjian dagang tersebut lantaran impor Chile dari dunia relatif tinggi yakni USD1,2 miliar pada 2018.
"Pada tahun 2018, ekspor alas kaki Indonesia ke Chile sebesar USD40 juta. Pasca implementasi IC-CEPA diperkirakan nilai ekspor akan meningkat menjadi USD95,3 juta," kata Made.
Produk kendaraan dan komponen Indonesia juga bakal mendapatkan peningkatan pertumbuhan ekspor tinggi ke Chilie. Sebab, impor Chile dari dunia terhadap sektor ini tercatat sebesar USD10 miliar pada 2018 dengan pesaing dari Jepang, Brasil, RRT, AS dan Korea Selatan.
"Pada 2018, ekspor Indonesia ke Chile sebesar USD13 juta dan diperkirakan ekspor produk ini akan meningkat menjadi USD38,7 juta,"
Produk lain yang ekspornya bisa menikat yakni produk sabun bahan pencuci yang diperkirakan meningkat dua kali lipat ke Chile menjadi USD19,1 juta dari USD9 juta pada 2018. Peningkatan juga terjadi pada sektor industri tekstil dan produk tekstil Indonesia yang ekspornya ke Chile mencapai nilai hingga USD59,1 juta.
"Ekspor kertas Indonesia ke Chile juga bisa meningkat. Dari segi kapasitas, Indonesia memiliki kemampuan untuk memenuhi permintaan Chile mengingat ekspor kertas Indonesia ke dunia sebesar USD4,5 miliar," ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News