"Sampai dengan Agustus 2019, Surveyor Indonesia mencapai pendapatan sebesar Rp842 miliar dengan laba sebelum pajak Rp130 miliar," kata Direktur Utama PT Surveyor Indonesia, Dian M Noer di Surabaya, Jawa Timur, Kamis, 26 September 2019.
Dian menyebut proyek dari sektor migas dan minerba merupakan penyumbang terbesar pendapatan PTSI. Dari total pendapatan sebesar Rp842 miliar, 39 persen bersumber dari proyek migas, 25 persen minerba, 23 persen proyek penguatan institusi dan kelembagaan, serta 13 persen dari proyek infrastruktur.
Sektor minerba menjadi proyek yang paling banyak menyumbang laba untuk PT SI. Dari total laba sebelum pajak Rp130 miliar, 35 persen berasal dari proyek di sektor minerba, disusul 23 persen dari sektor migas, 28 persen dari proyek sektor penguatan institusi dan kelembagaan, dan 14 persen dari proyek sektor infrastruktur.
Dian menyebut tahun ini, PT SI telah berhasil menjalin kerja sama dengan sejumlah perusahaan internasional, seperti perusahaan transportasi asal Prancis, Systra; Siemens, dan D France. Kerja sama tersebut diharapkan dapat mendukung kegiatan bisnis yang dilakukan PT SI baik di dalam maupun luar negeri.
Selain itu pada tahun ini juga PT SI melakukan penetrasi ke pasar Asean, yaitu dengan mencoba masuk ke Vietnam. Penetrasi ini dilakukan dalam bentuk kerja sama dengan Hang Long Cement, anak perusahaan Semen Indonesia yang merupakan holding BUMN untuk semen.
Semua pencapaian itu, kata Dian, terwujud berkat inovasi-inovasi yang dilakukan PT SI, terutama dalam menyajikan pelayanan dan solusi total bagi para pengguna jasa.
“Kami telah menyelesaikan perbaikan proses bisnis internal dengan otomasi sistem melalui pemanfaatan teknologi informasi,” pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News