Enggar sempat berdialog dengan pengusaha olahan kedelai Gabungan Koperasi Produsen Tempe Tahu Indonesia (Gakoptindo). Enggar berjanji akan terus mengawal harga kedelai. Pasalnya, 98 persen kedelai didatangkan dari luar negeri.
"Presiden Jokowi perintahkan kepada saya selaku pembantunya untuk berikan perhatian khusus. Kami pemerintah ingin dengar langsung pengrajin tahu tempe," ujar Enggar saat meninjau lokasi usaha, Rabu, 19 September 2018.
Pantauan Medcom.id, Enggar tiba di kawasan Semanan, Jakarta Barat sekitar pukul 15.00 WIB. Usai melakukan sesi dialog, ia turun langsung meninjau proses pengolahan tahu tempe.
Enggar sampat menyapa beberapa pekerja. Ia nampak memperhatikan betul tahapan pembuatan olahan sari kedelai, mulai dari proses pencucian, penggilingan, hingga pencetakan. Tanpa ragu ia pun mencicipi sepotong tahu kuning hangat yang baru saja matang.
"Saya titip, pengusaha tahu tempe ukuran jangan dikecilkan, apalagi terobosan dengan potong mata rantai. Semula impor dari distributor sekarang bisa langsung beli kedelai di sini (koperasi)," ucapnya.
Di tengah keperkasaan USD, komoditas tempe dan tahu tertolong oleh fenomena perang dagang antara AS dan Tiongkok. Pasalnya, akses pasar kedelai AS tertutup ke Negeri Tirai Bambu. Stok melimpah, sementara akses pasar berkurang, sehingga harga kedelai merosot.
"Itu peluang buat kita. Pasar AS berkurang, harga jadi turun, mau tidak mau mereka akhirnya jual ke kita. Kita minta sekarang harga murah. Jadi sebenarnya (komoditas kedelai) tidak masalah," tandasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News