Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Marwan Jafar, menyatakan bahwa dalam program transmigrasi terdapat pemukiman yang memang menjadi daerah produksi dan ada pemukiman sebagai pusat industri pengolahan.
"Keduanya akan dibentuk kawasan perkotaan baru dalam satu kawasan transmigrasi. Jadi misalnya untuk daerah pertanian, maka fokusnya tidak lagi sekedar produksi pertanian tapi sudah pada tahap pengolahan bahkan menjadi pusat pemasaran. Jadi dia menjadi pusat nilai tambah dalam pemukiman transmigrasi," ujar Marwan dalam keterangan tertulis, Jumat (10/7/2015).
Ia menjelaskan, pola dalam pengembangan wilayah transmigrasi memang sangat beragam. Tergantung sumber daya alam yang ada di wilayah itu. Ada daerah yang secara khusus untuk pertanian, ada yang berpola tanaman pangan, perkembunan, nelayan, bahkan ada kawasan transmigrasi yang dikembangkan dengan pola jasa.
"Selain menjadi pusat produksi, hasilnya akan dikembangkan menjadi produk jadi yang siap jual dan memiliki nilai tambah bagi masyarakat," kata Marwan.
Selain itu, ia menambahkan, kementeriannya juga melakukan program transmigrasi khusus wilayah perbatasan.
Menurut Marwan, transmigrasi di wilayah perbatasan sangat strategis karena masalah di perbatasan negara sangat kompleks.
"Tetapi, itu baru bisa dilakukan setelah lokasi dan ketersediaan tanah sudah lengkap dan tidak ada masalah, yang pasti transmigrasi di wilayah perbatasan ini sangat penting, karena menjadi garda terdepan dalam menjaga keutuhan NKRI," kata Marwan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id