Ilustrasi. ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
Ilustrasi. ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay

Pengamat: Pelaku Usaha Kreatif Butuh Order Kolektif

Antara • 21 Januari 2015 10:47
medcom.id, Bandung: Ketua Bandung Creative City Forum (BCCF) Fiki Satari menilai, pelaku ekonomi kreatif dan UMKM perlu didorong untuk membudayakan order kolektif guna memperkuat kapasitas produksi dan daya saing.
 
"Sebagian besar masih bergerak sendiri-sendiri, namun ke depan pelaku ekonomi kreatif perlu membudayakan order kolektif sehingga bisa meningkatkan daya saing produk," kata Fiki pada seminar dan klinik konsultasi bisnis Himpunan Pengusaha Pribumi Indonesia (Hippi) Jabar di Bandung, Rabu (21/1/2015).
 
Dengan adanya kesadaran kolektif, maka para pelaku usaha kreatif dalam satu sektor usaha bisa saling mendorong meningkatan pasar komunitas secara maksimal. Selain itu memungkinkan untuk melakukan sharing produksi dan meningkatkan kualitas desain serta memiliki kekuatan untuk bisa memasuki pasar yang lebih besar.

"Order kolektif bukan berarti menghilangkan kompetisi, kompetisi tetap ada namun itu dilakukan untuk merebut pasar yang lebih besar, bukan untuk pasar lokal saja," ujarnya.
 
Pada kesempatan itu, Fiki juga mengimbau pemerintah agar  memfasilitasi para pelaku usaha besar untuk bisa mendorong order kolektif bagi para pelaku usaha yang ada. "Bila ada rapat-rapat atau pertemuan untuk bisa mempertemukan dengan industri kreatif dan UMKM, sehingga akan terjalin sinergi dan sharing order. Tidak semua pelaku krestif bisa memenuhi fresh order," ucapnya.
 
Selain itu, Fiki menyebutkan perlu adanya kesadaran kreatif dari para pelaku usaha, salah satunya dalam pemantaatan teknologi internet dan smartphone. Dia menyebutkan, sekitar 90 persen pengguna internet saat ini belum produktif atau hanya sebatas untuk kebutuhan biasa, hiburan atau game.
 
"Melalui teknologi smartphone dan internet saat ini memungkinkan usaha konvensional diterjemahkan menjadi usaha digital dengan memasarkan di twitter, instagram dan lainnya," katanya.
 
Namun yang terpenting, kata dia pengguna teknologi harus memiliki kesadaran produktif dalam pemanfaatannya, mendorong kreativitas dan inovasi. Menurut dia teknologi media komunikasi informasi saat ini berandil besar dalam meningkatkan produktivitas sektor perekonomian kreatif.
 
Selain itu rencana bisnis masa depan perlu menjadi perhatian sektor kreatif terutama dalam pengembangan usaha. "Salah satunya harus menghilangkan 'mental block' atau mental yang menghambat untuk terus maju dan berhasil. Itu harus diantisipasi," tukasnya.
 
Dia mencotohkan beberapa kasus penjualan perusahaan kreatif yang telah maju kepada pihak lain bahkan kepada pemilik modal dari luar negeri. Atau, adanya sejumlah lokasi usaha yang telah eksis yang di-take over oleh
perusahaan yang lebih besar. "Bila itu terus terjadi, jelas sangat disayangkan. Mental block harus dihindarkan," pungkasnya.
 
Kegiatan Seminar dan Klinik Konsultasi UMK yang digelar Himpunan Pengusaha Pribumi Indonesia (Hippi) Jawa Barat itu untuk mempertemukan sektor industri kreatif dan UMKM dengan pemegang regulasi perizinan khususnya terkait ekspor produk.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WID)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan