Bambang menjelaskan, kekesalan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang menganggap proses dwelling time di Pelabuhan Tanjung Priok masih memakan waktu panjang bukan lagi kesalahan yang dilakukan oleh jajarannya.
Bambang malah menyalahkan dan melempar masalah kekecewaan Presiden Jokowi kepada Kementerian Perhubungan (Kemenhub). Bambang menganggap waktu penyimpanan dan penyiapan dokumen peti kemas di pelabuhan merupakan tanggung jawab kementerian yang dipimpin oleh Ignasius Jonan selaku Menteri Perhubungan.
"Itu (waktu penyimpanan dan penyiapan dokumen peti kemas di pelabuhan) di Kemenhub," singkat Bambang, di kantornya, Jalan Wahidin Raya, Jakarta Pusat, Kamis (18/6/2015).
Sebelumnya, Presiden Jokowi menyebut dwelling time di Pelabuhan Tanjung Priok merupakan yang terlama di antara pelabuhan di negara kawasan ASEAN. Padahal, Pelabuhan Tanjung Priok sudah cukup baik.
Jokowi menduga ada ketidakberesan dalam pelayanan oleh aparat instansi di pelabuhan yang menyangkut 18 kementerian dan lembaga. Jokowi berkomitmen untuk membereskan hambatan tersebut dengan caranya sendiri. Tidak tanggung-tanggung, Jokowi mengancam akan mencopot jabatan dari mulai dirjen hingga menteri kalau terbukti menghambat proses dwelling time.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News