Hal ini disampaikan Sri Mulyani saat menyampaikan Surat Pemberitahuan (SPT) Tahunan Pajak Penghasilan (PPh) melalui aplikasi daring e-filing. Sri Mulyani menyampaikan SPT Tahunnya bersama dengan para pejabat negara lainnya yaitu empat menteri koordinator (menko), termasuk Luhut.
"Pak Luhut itu berkali-kali bilang harga batu bara naik, setoran ke pemerintah naik, tapi pajaknya Pak Luhut pribadi juga meningkat pasti ke 35 persen. Makanya saya sampaikan beliau harus hadir hari ini, tadinya agak berhalangan. Saya bilang kalau menko paling tajir enggak datang, nanti simbolnya jadi kurang baik," kata dia, dalam video conference, Selasa, 8 Maret 2022.
Sri Mulyani mengatakan, pelaporan SPT Tahunan oleh pejabat negara akan memberikan suatu pesan yang luar biasa kepada seluruh masyarakat dan pada seluruh pelaku usaha, kabinet Indonesia Maju juga melakukan kewajiban untuk menyerahkan SPT Tahunan pada Maret ini, yaitu SPT PPh orang pribadi.
"Jadi pajak adalah prinsip gotong royong, yang tidak mampu tidak membayar pajak, bahkan mendapatkan bantuan melalui PKH di tempatnya Pak Menko PMK. Kita memberikan program-program bantuan sosial apakah itu PKH, sembako, BLT, atau sekarang TNI/Polri yang sekarang diminta memberi bantuan kepada PKL dan nelayan," ungkapnya.
Tak hanya bantuan bagi masyarakat kurang mampu, ia menambahkan, pajak juga digunakan untuk membiayai kebutuhan anggaran pendidikan dan kesehatan, serta anggaran untuk TNI/Polri dan penegakan hukum. Selain itu, pajak juga memberikan insentif kepada dunia usaha agar perekonomian bisa kembali pulih.
"Ini semua menggambarkan betapa kita mendukung dan membangun ekonomi. Pajak juga dipakai untuk memberi insentif dunia usaha supaya bangkit. Semuanya bisa bergerak maju, pulih dari covid, dan pulih dari tekanan ekonomi akibat pandemi sehingga mereka bisa berjalan lagi dan kemudian mampu membayar pajak," pungkas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News