Peluncuran ini dilakukan oleh Gubernur BI Agus DW Martowardojo dan turut disaksikan oleh Menko Perekonomian Darmin Nasution, Menteri Perdagangan (Mendag) Enggartiasto Lukita, dan Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati.
Dalam kesempatan itu, Agus mengatakan, peluncuran PIHPS merupakan tindak lanjut dari arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada tahun lalu yang menginginkan ada upaya pengembangan sistem informasi pangan sekaligus menjadi pusat informasi pangan.
"PIHPS menjadi rumah untuk mengawasi pergerakan harga. Tim teknis melalukan pendalaman dari beberapa aspek. Sehingga bisa bandingkan koordinasi riil," kata Agus, di Gedung Thamrin Kompleks Perkantoran BI, Jakarta Pusat, Senin 12 Juni 2017.
Saat ini, tambah Agus, harga pangan relatif terkendali. Hal itu tercermin dari sumbangannya pada inflasi di Mei. Hingga bulan lalu volatile food hanya berkontribusi sebesar 3,48 persen. BI dan pemerintah terus berupaya untuk menjaga kondisi dimaksud.
Adapun beberapa harga komoditas pangan mengalami perbaikan seperti cabai merah, minyak goreng, dan beras. Namun sayangnya, bawang putih dan cabai rawit perlu penanganan lebih lanjut. Artinya hal tersebut masih menjadi tantangan ke depan.
.jpg)
Gubernur Bank Indonesia Agus DW Martowardojo (ANTARA FOTO/Rosa Panggabean)
PIHPS memfokuskan pads 10 komoditas pangan dengan bobot lebih dari 50 persen terhadap inflasi volatile food dengan sebanyak 21 varian komoditas tersebut menjadi yang paling rentan gejolak harga. "Artinya kalau itu bisa dikendalikan maka inflasi cukup rendah," ujar Agus.
Dirinya menambahkan, PIHPS ini diambil melalui observasi di 164 pasar yang ada di 34 provinsi dan dilakukan pada hari kerja yakni pads pukul 9-11 pagi dan akan divalidasi di BI pukul 10-12 pagi dan dipublikasian di laman hargapangan.id pada pukul 13.00.
Lebih jauh, masih kata Agus, diharapkan dengan semakin luasnya akses informasi pangan maka secara bertahap gejolak harga semakin rendah. "Kami harap data ini dapat dimanfaatkan untuk strategi data pembangunan nasional. Di BI data PIHPS telah dimanfaatkan secara konkret untuk proyeksi inflasi," jelas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News