Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara. FOTO: dok Kemenkeu
Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara. FOTO: dok Kemenkeu

Jangan Senang Dulu, Ini Pesan Wamenkeu Meski Indonesia Sukses Tumbuh 5% di 7 Kuartal

Antara • 05 September 2023 13:22
Jakarta: Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) RI Suahasil Nazara mengatakan Indonesia tetap perlu mewaspadai gejolak global. Hal itu meskipun perekonomian Indonesia dapat tumbuh di angka lima persen selama tujuh kuartal berturut-turut.
 
"Kita tetap ingin Indonesia terus lima persen, tahun ini 5,2 persen, tahun depan kalau bisa juga 5,2 persen pertumbuhan, pada saat yang bersamaan kita harus mengawasi beberapa isu jangka menengah panjang," kata Wamenkeu Suahasil, dalam rapat kerja dengan Komite IV DPD RI yang dipantau virtual di Jakarta, dikutip dari Antara, Selasa, 5 September 2023.
 
Isu jangka menengah panjang yang harus diwaspadai Indonesia adalah fragmentasi global, perubahan iklim, dan digitalisasi. Selain itu tetap berjaga-jaga jika ada pandemi di masa mendatang.


Wamenkeu menuturkan, setelah tumbuh di 6,3 persen pada 2021, perekonomian global mengalami perlambatan ke 3,5 persen pada 2022 dan diperkirakan tumbuh tiga persen pada 2023 dan pada 2024.
Baca: Begini Kata Wapres Agar Sistem Jaminan Produk Halal Jadi Primadona di Indonesia

Moderasi perekonomian dunia itu juga dibarengi dengan tingkat inflasi yang juga menurun namun tingkat inflasi global pernah sangat tinggi pada 2022 yang mengakibatkan hampir seluruh bank sentral menaikkan suku bunga untuk menanggulangi inflasi.
 
"Inflasi tidak boleh tinggi-tinggi kalau inflasi terlalu tinggi maka dia menggerogoti daya beli. Maka itu seluruh otoritas moneter menganggap ini perlu diturunkan, pemerintah juga menganggap ini perlu diturunkan," ujarnya.

Inflasi global di 2024 lebih tinggi

Namun, diperkirakan inflasi global pada 2024 masih lebih tinggi dibandingkan inflasi 2020 dan 2019, sehingga tantangan jangka pendek yang harus dihadapi termasuk suku bunga di dunia yang masih akan cukup tinggi untuk waktu yang lebih lama.
 
Pada saat yang bersamaan, perang Rusia dan Ukraina belum menunjukkan akhir, tensi geopolitik masih akan berlanjut, perlambatan ekonomi Tiongkok masih akan berlanjut. Semua hal itu, menurut Wamenkeu, harus diwaspadai terkait dampaknya terhadap perekonomian Indonesia.
 
"Kita harus memitigasi dampak yang ditimbulkan oleh suku bunga yang tinggi di dunia kepada perekonomian Indonesia," tutur dia.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ABD)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan