Ekonomi indonesia. Foto: MI.
Ekonomi indonesia. Foto: MI.

3 Mesin Dorong Pertumbuhan Ekonomi Menuju Indonesia Emas 2045

Antara • 24 Juli 2024 11:28
Jakarta: Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan terdapat tiga mesin utama yang harus dimaksimalkan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi menuju visi Indonesia Emas 2045.
 
"Ada tiga mesin ekonomi yang harus dimaksimalkan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi menuju visi Indonesia Emas 2045," kata kata Airlangga, dilansir Antara, Rabu, 24 Juli 2024.
 
baca juga: Kesiapan SDM Hadapi Tantangan Teknologi Digital Dorong Visi Indonesia Emas 2045

Dia merinci tiga mesin utama itu yakni pertama, mesin ekonomi konvensional yang telah ada, seperti infrastruktur, perdagangan, manufaktur, dan pertanian, yang harus direvitalisasi dan ditingkatkan kapasitasnya melalui investasi dan perluasan akses pasar.
 
Kedua, membangun mesin ekonomi baru seperti digitalisasi, kecerdasan artifisial, semikonduktor, ekonomi hijau dan transisi energi, yang akan berfungsi sebagai akselerator pertumbuhan untuk generasi masa depan.
 
Ketiga, mesin ekonomi Pancasila yaitu mesin ekonomi berkeadilan dan inklusif, yang harus disempurnakan untuk menjaga kesinambungan sosial ekonomi.

Menurut dia, salah satu upaya mengembangkan ekonomi baru untuk transformasi ekonomi ke depan yaitu dalam program hilirisasi industri.
 
"Ini bertujuan untuk penciptaan nilai tambah sehingga daya saing produk kita semakin baik, investasi lebih banyak masuk, dan penyerapan tenaga kerja semakin meningkat,” jelasnya.

Hilirisasi mendorong ekonomi Indonesia

Bila dilihat secara spasial, lanjut Airlangga, hilirisasi berhasil mengerek perekonomian, terutama di provinsi-provinsi di wilayah timur yang mengalami pertumbuhan lebih tinggi.
 
Dia menyebutkan, tiga wilayah di Indonesia Timur dengan pertumbuhan ekonomi tertinggi adalah Maluku dan Papua (12,15 persen), Sulawesi (6,35 persen), dan Kalimantan (6,17 persen), yang didorong oleh kegiatan pertambangan, industri logam, dan pembangunan IKN.
 
Transformasi itu menunjukkan bagaimana hilirisasi mampu meningkatkan nilai tambah dan mendistribusikan manfaat ekonomi secara lebih merata di seluruh Indonesia.

Pertumbuhan ekonomi global

Lebih lanjut, Airlangga menjelaskan, pertumbuhan ekonomi global pada tahun ini sebagaimana diproyeksikan oleh berbagai lembaga internasional seperti IMF, OECD, dan World Bank akan berada pada kisaran 2,6 persen hingga 3,2 persen. Di tahun depan diperkirakan tidak jauh berbeda yakni berada pada kisaran 2,7 persen hingga 3,2 persen.
 
Sementara itu, perekonomian Indonesia masih memiliki peluang yang dapat dimanfaatkan melalui pertumbuhan volume ekspor negara berkembang yang diproyeksikan akan meningkat dari 3,7 persen pada tahun ini menjadi 3,9 persen pada 2025.
 
Permintaan domestik juga masih memiliki prospek kuat, tercermin dari PMI (Purchasing Managers Index) manufaktur (50,7) yang ekspansif, Indeks Keyakinan Konsumen (123,3) yang terus optimis, serta indeks penjualan riil (232,8) yang kembali tumbuh positif 4,4 persen (yoy).
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SAW)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan