"Tahun anggaran 2021 kami usulkan turun dari pagu penghematan, Rp42,36 triliun. Sebagian besar karena dapat efisiensi selama periode sekarang ini," kata Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara dalam rapat dengan Komisi XI DPR di Jakarta, Selasa, 23 Juni 2020.
Pagu indikatif yang diajukan Kemenkeu termasuk anggaran untuk Badan Layanan Umum (BLU) sebesar Rp8,5 triliun. Dengan demikian, maka anggaran untuk kementerian saja adalah Rp33,86 triliun yang akan terbagi dalam lima program.
"Untuk yang tahun anggaran 2020 ini, kalau untuk tanpa BLU maka pagu awalnya itu Rp34,76 triliun, dengan penghematan Rp4,59 triliun maka menjadi Rp30,17 triliun. Kalau ke 2021 ada kenaikan menjadi Rp33,86 triliun," jelas dia.
Adapun kelima program Kemenkeu adalah pengelolaan keuangan negara Rp1,94 triliun, pengelolaan belanja negara Rp34,67 miliar, pengelolaan perbendaharaan kekayaan negara dan risiko Rp248,61 miliar, kebijakan fiskal Rp60 miliar, serta dukungan manajemen Rp40,08 triliun.
"Kami menyampaikan permohonan untuk boleh melakukan penyesuaian atas pagu indikatif 2021, penyesuaian ini tidak mengubah pagu hanya menggeser program. Kami usulkan pergeseran tapi jumlah ini nol, ada yang tambah, ada yang mengurangi dari tempat lain, tapi pagunya tetap Rp42,36 triliun," ungkapnya.
Sementara anggaran BLU terdiri dari fungsi pelayanan umum termasuk BLU BPDPKS, LMAN, dan PKN STAN Rp39,75 triliun, fungsi ekonomi untuk BLU PIP, BLU BPDLH, dan LNSW Rp209,9 miliar, serta fungsi pendidikan yaitu BLU LPDP Rp2,4 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id