Ekonom INDEF Enny Sri Hartati (Foto: MTVN/Husen Miftahudin)
Ekonom INDEF Enny Sri Hartati (Foto: MTVN/Husen Miftahudin)

2 Tahun Pemerintahan Jokowi-JK

Paket Ekonomi Belum Mampu Angkat Daya Saing Indonesia

Angga Bratadharma • 20 Oktober 2016 14:38
medcom.id, Jakarta: Institute for Development of Economic and Finance (Indef) menegaskan bahwa pemerintah seharusnya mampu meningkatkan daya saing Tanah Air lebih maksimal lagi. Apalagi, daya saing Indonesia di global justru bergerak memburuk dan kondisi ini perlu diperhatikan serta harus segera mungkin diselesaikan secara baik.
 
Baca: Kata Fadli Zon Soal 2 Tahun Pemerintahan Jokowi-JK
 
Peneliti Indef Eko Listiyanto menegaskan bahwa peringkat daya saing Indonesia di global memang memburuk. Bahkan, dalam dua tahun terakhir peringkat Global Competitiveness Index Indonesia mengalami penurunan dari 34 dan bergerak ke 37, kemudian kembali mengalami penurunan ke 41.

"Pemburukan terutama disebabkan oleh aspek institusi, kesehatan dan pendidikan, inefisiensi pasar, ketersediaan teknologi, kecanggihan bisnis, dan inovasi. Ini perlu segera diperbaiki agar daya saing Indonesia benar-benar mengalami perbaikan," kata Eko, ditemui di Kantor Indef, Jakarta, Kamis (20/10/2016).
 
Sementar itu, Direktur Eksekutif Indef Enny Sri Hartati menambahkan, pendidikan dan kesehatan di Indonesia sudah memiliki sifat mandatory spending yang artinya memang sudah ada alokasi anggaran dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) di tiap tahunnya. Atas hal itu seharusnya pendidikan dan kesehatan tidak didera persoalan.
 
Paket Ekonomi Belum Mampu Angkat Daya Saing Indonesia
Suasana konferensi pers Indef tentang 2 tahun Pemerintahan Jokowi-JK (Foto: MTVN/Angga Bratadharma)
 
"Daya saing kita paling krusial itu pendidikan dan kesehatan. Kalau pendidikan yang mandatory spending 20 persen, kesehatan lima persen mandatory spending, lalu masih ada persoalan berarti ini belum ada perbaikan dari governance. Ini bagaimana. Padahal, ini dijadikan program oleh Presiden," tegas Enny.
 
Baca: Dua Tahun Jokowi-JK, Program Poros Maritim Semakin Mundur
 
Pada sisi lain, lanjut Enny, persoalan daya saing juga terletak dari kurang maksimalnya implementasi 13 paket kebijakan ekonomi yang sudah dikeluarkan pemerintah. Ini tentu disayangkan mengingat tidak kurang dari 13 paket kebijakan ekonomi telah dikeluarkan oleh pemerintah guna mendongkrak kinerja perekonomian.
 
"Meski sudah dikeluarkan 13 paket kebijakan ekonomi, tapi tetap belum mengakselerasi pertumbuhan ekonomi Indonesia. Walau sudah dikeluarkan, namun sayangnya pertumbuhan ekonomi Indonesia masih belum menunjukkan adanya perbaikan signifikan," pungkas Enny.
 
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ABD)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan