Menko Darmin Nasution mengatakan kerja sama tersebut merupakan mandat dari konferensi tingkat tinggi ASEAN yang digelar beberapa waktu lalu. Dirinya mengatakan, negara-negara ASEAN lain pada dasarnya sudah menyelesaikan prinsip kerja sama tersebut, di mana nantinya akan disampaikan pada negara ASEAN lainnya.
"Memang semua negara ASEAN lain sudah memenuhi initial offer yang harus disampaikan ke setiap negara," kata Darmin, usai rapat koordinasi Regional Comperhensive Partnership, di kantornya, Jalan Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, Rabu (13/1/2016).
Menurut Darmin, pemerintah memerlukan waktu untuk menyelesaikan pengkajiannya. Berdasarkan kajian sementara, dari keenam negara tersebut hanya India yang kiranya masih perlu dipertimbangkan lebih jauh, karena posisi perekonomiannya hampir sejajar dengan Indonesia.
Dalam rapat koordinasi tersebut dilakukan bersama Menteri Perdagangan Thomas Lembong, Menteri Perindustrian Saleh Husin, Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro, dan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Franky Sibarani, lebih banyak membahas mengenai bea masuk yang merupakan prinsip dalam perdagangan internasional.
"Tapi tadi sudah selesai semuanya, walaupun persisnya seperti apa penurunan dari bea masuknya supaya sama dengan semua negara ASEAN lain masih perlu beberapa hari untuk menyelesaikan," ujar dia.
Lebih jauh, dalam rapat koordinasi kali ini juga membahas mengenai trans pacific partnership (TPP). Pemerintah akan membentuk tim antarkementerian untuk membahas kajian kerja sama ini lebih dalam.
"Bagaimana strateginya yang akan diusulkan kepada presiden, banyak kemungkinan strategi yang bisa ditempuh sehingga itu yang kita bahas dari tadi," jelas Darmin.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News