"Kalau BI rate itu akan kita putuskan dalam RDG bulanan. Tapi yang ingin saya respon bahwa BI rate itu memang salah satu faktor yang menjadi perhatian adalah inflasi," ujar Agus, di Gedung BI, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Jumat (2/10/2015).
Menurutnya, meski tingkat inflasi terjaga di level rendah, namun faktor ekspektasi depresiasi yang datang dari luar negeri juga mesti diperhatikan dalam menurunkan BI rate. Naik atau turunnya tingkat BI rate perlu memperhatikan banyak hal agar tidak salah mengambil keputusan. Hal ini yang membuat BI rate belum diturunkan.
"Bayangkan, kalau enam tahun tingkat bunga ada di kisaran nol persen sampai 0,25 persen untuk Amerika Serikat (AS) terus dia akan naik, dan selanjutnya dia akan naik itu bisa membuat kerentanan pada kita," terangnya.
Selain itu, masih kata Agus, banyaknya dana luar negeri yang menjadi penopang perekonomian Indonesia juga harus menjadi pertimbangan ketika memutuskan penurunan suku bunga acuan tersebut.
"Jadi kita tidak bisa ambil risiko. Kita harus bisa menawarkan stabilitas sistem keuangan dan suatu kondisi yang bisa membuat investor nyaman berinvestasi di Indonesia," pungkas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id