Kepala BPS Suhariyanto mengatakan inflasi secara tahun kalender atau year to date (ytd) tercatat sebesar 2,13 persen. Sedangkan secara tahun ke tahun atau year on year (yoy) inflasi tercatat sebesar 3,20 persen.
"Melihat angka ini menggembirakan karena inflasi masih di bawah target 3,5 persen. Kita melihat bahwa inflasi tetap terkendali sehingga target inflasi tahun ini bisa tercapai," ujar Suhariyanto dalam konferensi pers di Kantor Pusat BPS, Jalan Dr Sutomo, Jakarta Pusat, Senin, 3 September 2018.
Pemerintah sebelumnya menargetkan inflasi berada pada level 3,5 persen tahun ini. Sementara Bank Indonesia (BI) memperkirakan inflasi sebesar 3,5 plus minus satu persen pada 2018 ini.
Adapun dari 82 kota/kabupaten yang disurvei oleh BPS, sebanyak 52 kota/kabupaten mengalami deflasi dan 30 kota/kabupaten mengalami deflasi. Deflasi tertinggi terjadi di Bau-Bau sebesar 2,49 persen dengan IHK sebesar 134,76, sementara deflasi terendah terjadi di Jember sebesar 0,01 persen dengan IHK sebesar 129,38.
"Inflasi tertinggi terjadi di Tarakan sebesar 0,62 persen dengan IHK 129,38. Sementara inflasi terendah terjadi di Medan dan Padangsidimpuan masing-masing sebesar 0,01 persen dengan IHK masing-masing sebesar 137,15 dan 131,65," bebernya.
Sementara untuk komponen inti pada Agustus 2018 mengalami inflasi sebesar 0,30 persen. Tingkat inflasi komponen inti secara tahun kalender mengalami inflasi sebesar 2,09 persen dan tingkat inflasi komponen inti tahun ke tahun sebesar 2,90 persen.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News