Gubernur BI Perry Warjiyo saat Kick Off Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) di Hotel Grand Mercure Kota Malang, Rabu, 10 Agustus 2022. Foto: Medcom.id/Daviq Umar.
Gubernur BI Perry Warjiyo saat Kick Off Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) di Hotel Grand Mercure Kota Malang, Rabu, 10 Agustus 2022. Foto: Medcom.id/Daviq Umar.

Gubernur BI: Inflasi Pangan Indonesia Harus Turun hingga 5%

Daviq Umar Al Faruq • 10 Agustus 2022 16:28
Malang: Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengakui kondisi dunia saat ini sedang bergejolak. Ia menambahkan, kondisi ekonomi global sedang menuju resesi, karena geopolitik antara Ukraina dan Rusia memengaruhi ekonomi dunia.
 
"Hal itu memang tidak menyerang langsung, tetapi berdampak kepada Indonesia," kata Perry saat menjadi keynote speaker dalam Kick Off Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP), di Hotel Grand Mercure, Kota Malang, Rabu, 10 Agustus 2022.
 
Perry menerangkan, inflasi di Indonesia sudah hampir lima persen. Catatan tersebut terhitung masih lebih rendah dari negara lain. Namun, Indonesia harus tetap bertahan dalam kondisi saat ini.

Sementara inflasi pangan Indonesia mencapai 10,7 persen, yang seharusnya tidak boleh lebih dari lima persen. Dia mengatakan, inflasi pangan harus diturunkan menjadi enam atau lima persen karena berimbas langsung ke masyarakat.
 
Oleh karenanya, melalui GNPIP ini, ia mengajak semua pihak untuk bersama-sama melakukan upaya dalam pengendalian inflasi pangan.
 
Baca juga: Indonesia Antisipasi Perlambatan Pertumbuhan Ekonomi

"Mari bersama kita gelorakan gerakan nasional pengendalian inflasi pangan dengan semangat kemerdekaan, proklamasi menyejahterakan rakyat untuk pemulihan ekonomi menuju Indonesia maju," ujarnya.
 
Di sisi lain, anggota Komisi XI DPR RI Andreas Eddy Susetyo mengapresiasi sinergi GNPIP. Menurutnya, sinergi ini akan mendorong berbagai terobosan berbasis gotong royong dan menyatakan 'perang' untuk menekan laju inflasi. Sebab, gotong royong adalah modal sosial utama yang dimiliki Indonesia dan sudah terbukti pada penanganan covid-19.
 
"Melalui gerakan nasional pengendalian inflasi pangan, kita gelorakan semangat gotong royong yang menjadi modal sosial bangsa kita yang telah teruji di dalam menghadapi tantangan global yaitu penurunan ekonomi dan kenaikan inflasi dan melalui semangat gotong royong ini kita akan berhasil melawan perang melawan inflasi," katanya.
 
"Gerakan gotong royong ini harus digaungkan baik oleh TPID level Kabupaten Kota maupun TPID antarprovinsi," tutur dia.
 
Sinergi Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan yang dilakukan dengan Deklarasi Komitmen Bersama Pelaksanaan Operasi Pasar atau Pasar Murah secara Serentak. Serta dilakukan tujuh penandatanganan Kerjasama Antar Daerah (KAD) dan antar pelaku bisnis. Antara lain Gapoktan Bina Mitra Jember, Perumda Tunas Kota Malang, Koperasi Putera Blitar, CV Arfan Agro Perkasa Tasikmalaya, Koperasi Serba Usaha Ferola Mandiri Jaya NTB, Pemkab Banyuwangi, Pemkot Malang, Gapoktan Tani Makmur Banyuwangi, PT Food Station Tjipinang Jaya, dan UD Sumber Asri Sejahtera.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AHL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan