Jakarta: Antropolog asal Prancis Jean Couteau mengatakan Indonesia dalam posisi ideal memainkan peran di tataran global di ajang Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20. Diharapkan Presidensi G20 memberi efek positif terhadap upaya pemulihan ekonomi dan menemukan solusi dari tantangan yang dihadapi sekarang ini.
"Posisi Indonesia sebagai pemegang tampuk presidensi G20 memberikan manfaat dan poin lebih karena berhak menentukan tema dan agenda konferensi. Bersamaan dengan itu, Indonesia juga perlu menonjolkan kelebihan nilai-nilai yang dimiliki, terutama nilai yang terkandung di dalam dasar negara Pancasila," katanya, dilansir dari Antara, Senin, 7 November 2022.
Beberapa indikator yang dimiliki Indonesia sehingga layak untuk memimpin, antara lain adalah pertumbuhan ekonomi yang signifikan, hampir tidak adanya kekerasan politik dibandingkan dengan negara lain, hingga hubungan antar agama yang harmonis.
Menurut dia, sejumlah indikator tersebut bisa ditawarkan sebagai model ko-eksistensi (kehidupbersamaan) dalam tataran global. Pada praktiknya, di Indonesia lebih menonjolkan kebersamaan daripada perbedaan.
"Semuanya terkandung di Pancasila, rumus yang bersifat lintas bangsa,” ujar Couteau yang juga Dosen Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar.
Dia menilai Indonesia sukses mencegah dan menangani kekerasan-kekerasan yang berbau identitas, terutama agama dan etnis. Upaya itu membuat Indonesia luput dari kristalisasi agama dan paham nasionalisme sempit yang menjadi akar konflik di berbagai negara.
"Politik dan nilai-nilai identitas di Indonesia bisa dibilang moderat. Cara mengelola kompleksitas keindonesiaan cukup baik dan berhasil,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Couteau mendorong Pemerintah Indonesia untuk lebih berani memperlihatkan jati diri dan berperan di level global agar dunia bisa mengambil nilai-nilai baiknya. Apalagi, Indonesia adalah negara demokrasi terbesar ketiga dengan jumlah penduduk yang besar, juga punya keberagaman etnis.
Koordinator Staf Khusus Presiden (SKP) Ari Dwipayana mengatakan urgensi terhadap kebutuhan peran para pemimpin dunia dalam konstelasi global untuk menekan ego sehingga masalah resesi dunia dapat terselesaikan. "Presidensi G20 menjadikan Indonesia terdepan untuk menyelesaikannya," pungkas Ari.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
"Posisi Indonesia sebagai pemegang tampuk presidensi G20 memberikan manfaat dan poin lebih karena berhak menentukan tema dan agenda konferensi. Bersamaan dengan itu, Indonesia juga perlu menonjolkan kelebihan nilai-nilai yang dimiliki, terutama nilai yang terkandung di dalam dasar negara Pancasila," katanya, dilansir dari Antara, Senin, 7 November 2022.
Beberapa indikator yang dimiliki Indonesia sehingga layak untuk memimpin, antara lain adalah pertumbuhan ekonomi yang signifikan, hampir tidak adanya kekerasan politik dibandingkan dengan negara lain, hingga hubungan antar agama yang harmonis.
Menurut dia, sejumlah indikator tersebut bisa ditawarkan sebagai model ko-eksistensi (kehidupbersamaan) dalam tataran global. Pada praktiknya, di Indonesia lebih menonjolkan kebersamaan daripada perbedaan.
Baca: Ssst! Ada Temuan Cadangan Minyak dan Gas Baru di Sumatra Selatan |
"Semuanya terkandung di Pancasila, rumus yang bersifat lintas bangsa,” ujar Couteau yang juga Dosen Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar.
Dia menilai Indonesia sukses mencegah dan menangani kekerasan-kekerasan yang berbau identitas, terutama agama dan etnis. Upaya itu membuat Indonesia luput dari kristalisasi agama dan paham nasionalisme sempit yang menjadi akar konflik di berbagai negara.
"Politik dan nilai-nilai identitas di Indonesia bisa dibilang moderat. Cara mengelola kompleksitas keindonesiaan cukup baik dan berhasil,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Couteau mendorong Pemerintah Indonesia untuk lebih berani memperlihatkan jati diri dan berperan di level global agar dunia bisa mengambil nilai-nilai baiknya. Apalagi, Indonesia adalah negara demokrasi terbesar ketiga dengan jumlah penduduk yang besar, juga punya keberagaman etnis.
Koordinator Staf Khusus Presiden (SKP) Ari Dwipayana mengatakan urgensi terhadap kebutuhan peran para pemimpin dunia dalam konstelasi global untuk menekan ego sehingga masalah resesi dunia dapat terselesaikan. "Presidensi G20 menjadikan Indonesia terdepan untuk menyelesaikannya," pungkas Ari.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News